Mohon tunggu...
Yogi Susatyo
Yogi Susatyo Mohon Tunggu... Ilmuwan - Peneliti

Menaruh minat besar pada sejarah sosial Indonesia, susastra kontemporer, dan isu-isu urban.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bersiap dan Dimensi Sosial Revolusi Indonesia

3 Agustus 2024   23:01 Diperbarui: 3 Agustus 2024   23:01 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pentingnya memahami bahwa kolonialisme Belanda di Indonesia bergerak dalam sistem yang rumit, dimana dominasi kelompok kulit putih atas masyarakat Indonesia secara cermat melibatkan elit-elit tradisional beserta birokrasi tradisionalnya sebagai bagian dari sistem yang secara efektif menindas masyarakat, serta stratifikasi sosial yang sengaja dibuat untuk memecahbelah semua kelompok, adalah suatu hal yang harus diketahui oleh khalayak.


Ketika kita ikut membahas mengenai sisi sosial dari sejarah Indonesia, kita dapat menjelaskan banyak hal yang tidak dapat dijelaskan dengan mudah jika hanya menggunakan pendekatan politik. Pendekatan politik tidak dapat serta-merta menjawab mengapa terjadi kekerasan-kekerasan pada awal Kemerdekaan yang menyasar etnis tertentu, utamanya kepada kelompok Tionghoa, suatu pola yang terulang pada 1965-66 dan 1998. 

Pendekatan politik tidak dapat menjelaskan secara langsung mengapa praktik korupsi masih ada dalam budaya birokrasi Indonesia, atau mengapa banyak dari kita masih menunduk takzim pada orang bule. Hal-hal ini adalah sesuatu yang mengakar pada sistem sosial dan kultur masyarakat, dan kunci-kunci permasalahannya dapat ditemukan dalam menuntaskan permasalahan itu dari sudut padang yang tepat.

REFERENSI

Benda, H. J. (1958). The Crescent and The Rising Sun: Indonesian Islam Under The Japanese Occupation 1942-1945. Den Haag & Bandung: W. van Hoeve Ltd. .
Borocz, Jozsef  & Mahua Sarkar. (2012). Colonialism. Dalam M. J. Helmut K. Anheier (Ed.), Encyclopedia of Global Studies (pp. 229-234). Thousand Oaks: Sage Reference Online.
van Dijk, K. (2002). The good, the bad and the ugly Explaining the unexplainable: Amuk massa in Indonesia. Dalam Freek Colombijn & J. Thomas Linblad (Ed.), Roots of Violence in Indonesia. Leiden: KITLV Press.
Oostindie, G. (2016). Serdadu Belanda di Indonesia: Kesaksian Perang dari Sisi Sejarah yang Salah. Jakarta: KITLV & Yayasan Obor Pustaka Indonesia.
Pattinasarany, I. R. (2016). Stratifikasi dan Mobilitas Sosial. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Sjahrir, S. (1968). Our Struggle. (B. Anderson, Trans.) Ithaca: Cornell University Press.
Wertheim, W. (1956). The Changing of Social Status. Dalam W. F. Wertheim, Indonesian Society in Transition: A Study of Social Change. Den Haag: NV. Uitgeverij W. van Hoeve.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun