Dear Are
Waktu terus berputar,pagi berganti dengan siang,siang berganti dengan malam.Itu akan terjadi terus selama Allah SWT memberikan kehidupan kepada kita. Satu yang perlu diingat, waktu yang sudah terlewati tidak akan pernah kembali lagi, maka mama harap Are jangan pernah melewatkan waktu untuk hal yang kurang berguna. Pasti Bu Guru di sekolah juga sudah mengajarkan arti dari surat Al Ashr ayat 1-3 yang isinya:
“Demiwaktu, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling nasehat-menasehati dalam menetapi kebenaran dan nasehat-menasehati dalam menetapi kesabaran"
Atau juga Hadist yang berbunyi:
"Pada setiap fajar ada dua malaikat yang berseru-seru: "Wahai anak Adam aku adalah hari yang baru, dan aku datang untuk menyaksikan amalan kamu. Oleh sebab itu manfaatkanlah aku sebaik-baiknya. Karena aku tidak kembali lagi sehingga hari pengadilan".
(H.R. Turmudzi)
Alhamdulillah sekarang Are sudah kelas 3 SD,tumbuh semakin besar dan sehat. Jangan lupa selalu bersyukur atas apa yang sudah yang diberikan Allah kepadamu.
Doa Mama akan selalu menyertaimu …
Surat diatas adalah surat yang dibuat oleh istri saya untuk anak kami, Are. Ceritanya Are ditugaskan dari sekolah agar “menyuruh” orang tuanya membuat surat untuk dia dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional. Dan kemudian surat dari para orang tua itu dibacakan di depan kelas oleh setiap anak.
Entah apa yang ada dalam pikiran Istri saya saat membuat surat tersebut. Dan berbicara mengenai waktu untuk anak saya. Dan mengutip ayat dan hadist diatas. Dia mungkin berusaha mengingatkan Are tentang betapa pentingnya waktu. Betapa berharganya waktu. Dia mungkin berusaha mengingatkan Are untuk sedini mungkin memiliki kesadaran tentang Waktu. Bahwa waktu itu memiliki keterbatasan sehingga kita harus menggunakan secara maksimal dan sebaik-baiknya. Untuk apa? Ya, untuk mengerjakan hal-hal baik dan berguna. Untuk belajar, untuk bekerja, untuk menolong sesama, untuk berdoa kepada yang Tuhan Yang Maha Mencinta. Sesuatu yang terlihat klise, tapi memang seharusnya seperti itu.
Saat itu, Istri saya mungkin hanya bermaksud mengingatkan Are saja, tapi yang merasa tertampar justru saya pribadi. Tertampar oleh surat pendek yang dibuat hanya beberapa menit saja oleh istri saya. Tertampar oleh surat yang mungkin nampak biasa bagi kebanyakan orang.