Mohon tunggu...
Yogi Pratama
Yogi Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas sebelas Maret

Writers,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru Abad 21: Membangun Relasi Positif dengan Siswa Tanpa Harus Membentak

28 Oktober 2024   01:53 Diperbarui: 28 Oktober 2024   02:10 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

4. Mengganti Amarah dengan Pendekatan Disiplin Positif

Daripada memarahi, guru dapat menggunakan metode positive disiplin atau disiplin positif. Metode ini menekankan pada penjelasan dan pengertian mengenai perilaku yang diharapkan, serta memberikan konsekuensi yang sesuai tanpa melibatkan emosi negatif. Misalnya, jika seorang siswa melanggar aturan, guru bisa menjelaskan dampak dari tindakan tersebut dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk memperbaiki kesalahannya.

Pendekatan ini terbukti lebih efektif karena membantu siswa memahami alasan di balik aturan dan mengajarkan tanggung jawab. Selain itu, siswa belajar bahwa kesalahan adalah bagian dari proses belajar, bukan sesuatu yang harus ditakuti.

5. Tantangan dan Solusi dalam Menerapkan Pendekatan Baru

Tentu saja, menerapkan pendekatan tanpa marah bukan tanpa tantangan. Beberapa siswa mungkin masih menunjukkan perilaku yang sulit, dan ada kalanya guru merasa kesabaran mereka diuji. Namun, hal ini dapat diatasi dengan pelatihan bagi guru tentang teknik manajemen kelas yang modern, seperti *mindfulness*, komunikasi asertif, dan strategi penyelesaian konflik.

Sekolah juga perlu memberikan dukungan kepada guru melalui komunitas belajar yang memungkinkan mereka berbagi pengalaman dan strategi. Dengan begitu, guru tidak merasa sendirian dalam menghadapi tantangan ini dan bisa saling memberikan dukungan.

Menjadi Guru yang Dikenang Sepanjang Masa

Di era ini, menjadi seorang guru bukan hanya tentang memberikan materi pelajaran, tetapi juga membimbing siswa dengan penuh kasih dan pengertian. Guru yang tidak memarahi murid akan lebih mudah dikenang sepanjang masa karena mereka memberikan pelajaran hidup yang berharga. Siswa akan mengingat bagaimana mereka didengar, dipahami, dan didukung dalam masa-masa sulit.

Dengan mengadopsi pendekatan yang lebih empatik, kita dapat menciptakan generasi yang tidak hanya pintar secara akademik, tetapi juga memiliki kesehatan emosional yang baik. Jadi, mari kita sambut era baru pendidikan dengan menjadi guru yang mendampingi, bukan memarahi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun