Mohon tunggu...
Yogi Pratama
Yogi Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas sebelas Maret

Writers,

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Fenomena Doom Spending: Saat Emosi Mengendalikan Dompet di Saat Sulit

4 Oktober 2024   07:58 Diperbarui: 4 Oktober 2024   08:08 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Detik.com (Fenomena Doom Spending) 

2. Buat Anggaran dan Patuhi

Salah satu cara paling efektif untuk melawan doom spending adalah dengan membuat anggaran belanja bulanan. Ini akan memberi Anda gambaran jelas tentang berapa banyak uang yang bisa digunakan untuk belanja tanpa membahayakan keuangan jangka panjang.

3. Gantikan dengan Aktivitas Positif

Alih-alih membuka aplikasi belanja online ketika merasa stres, coba lakukan aktivitas lain yang lebih produktif, seperti berolahraga, meditasi, atau membaca buku. Kegiatan ini dapat membantu mengurangi stres tanpa harus mengeluarkan uang.

 4. Batasi Waktu di Media Sosial

Karena media sosial adalah salah satu pemicu terbesar dari doom spending, membatasi waktu Anda di platform tersebut dapat membantu mengurangi dorongan untuk belanja impulsif. Atur waktu tertentu di hari untuk mengecek media sosial dan hindari scrolling berjam-jam.

5. Cek Kembali Sebelum Membeli

Sebelum membeli sesuatu, coba lakukan "aturan 24 jam". Tunggu sehari sebelum membuat keputusan pembelian. Ini memberi Anda waktu untuk berpikir ulang apakah barang tersebut benar-benar Anda butuhkan atau hanya dorongan impulsif semata.

Doom spending adalah fenomena yang semakin sering kita lihat di masyarakat modern, didorong oleh stres, kecemasan, dan godaan konstan dari platform digital. Meskipun memberikan kepuasan sementara, dampaknya pada kesehatan keuangan dan emosional kita bisa sangat negatif. Dengan memahami pemicu perilaku ini dan mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengendalikannya, kita bisa terbebas dari siklus doom spending dan menjaga kesejahteraan finansial serta mental kita.

Jadi, sebelum menekan tombol 'Beli', mari berhenti sejenak dan bertanya: apakah kita benar-benar butuh barang itu, atau hanya sekadar mencari pelarian dari stres?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun