Mohon tunggu...
Yogi Pratama
Yogi Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas sebelas Maret

Writers,

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Pemilihan Kepala Daerah 2024, Pilih Uang atau Hati Nurani?

3 Oktober 2024   15:13 Diperbarui: 3 Oktober 2024   15:13 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Laporkan Pelanggaran

   Setiap pelanggaran politik uang harus dilaporkan kepada pihak berwenang. Masyarakat tidak boleh takut untuk melaporkan hal ini, karena diam berarti membiarkan praktik korupsi terus tumbuh.

3. Pilih Berdasarkan Visi dan Misi

   Saat pemilihan, pilihlah calon berdasarkan program kerja, bukan karena iming-iming hadiah. Calon yang memiliki visi yang jelas dan rencana pembangunan yang konkret lebih layak dipilih daripada mereka yang hanya memberikan bantuan sesaat.

Politik uang jelang Pilkada bukan hanya masalah moral, tetapi ancaman bagi masa depan demokrasi kita. Masyarakat harus memiliki peran aktif dalam memerangi praktik ini demi memilih pemimpin yang berkualitas dan berintegritas. Jika kita ingin melihat perubahan nyata di daerah kita, sudah saatnya kita menolak politik uang dan memilih dengan hati nurani. Ingat, masa depan ada di tangan kita semua, dan satu suara bisa membawa perubahan besar.

Sumber Inspirasi Perubahan

Pilkada seharusnya menjadi ajang untuk memilih pemimpin yang akan membawa kemajuan, bukan sarana untuk memperkaya diri atau kelompok tertentu. Jangan biarkan suara Anda dibeli dengan harga murah. Mari bersama-sama berjuang untuk Indonesia yang lebih baik, dimulai dari Pilkada yang bersih dari politik uang!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun