Mohon tunggu...
Yogi Pratama
Yogi Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas sebelas Maret

Writers,

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nada Gembira Beban Berat, Lagu Propaganda Jepang dan Realita Romusha

23 September 2024   10:18 Diperbarui: 23 September 2024   10:26 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di balik irama ceria dan lirik semangat yang menggelegar dari pengeras suara, para romusha dipaksa bekerja tanpa henti dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Lagu-lagu propaganda Jepang, yang sengaja diciptakan untuk membangkitkan semangat kerja dan loyalitas, justru menjadi ironi pahit bagi mereka yang harus menanggung beban kerja paksa. Sementara lagu-lagu itu melukiskan gambaran kehidupan yang harmonis dan sejahtera di bawah pemerintahan Jepang, realita yang dihadapi para romusha adalah penderitaan, kelaparan, dan penyakit. 


Lagu Mars Romusha, yang awalnya dikenal dengan judul "Barisan Pekerja", adalah sebuah instrumen propaganda yang diciptakan oleh pemerintah kolonial Jepang selama pendudukan di Indonesia (1942-1945). Lagu ini dirancang secara cermat untuk memobilisasi dan menarik simpati rakyat Indonesia agar berpartisipasi aktif dalam upaya perang Jepang. Dengan lirik yang sepenuhnya menggunakan bahasa Indonesia, lagu ini berusaha memanfaatkan sentimen nasionalisme yang tengah tumbuh di kalangan rakyat Indonesia untuk kepentingan agenda kolonial Jepang. Tujuan utama dari lagu ini adalah untuk membangkitkan semangat para pekerja paksa atau romusha, yang dipaksa bekerja keras dalam proyek-proyek pembangunan besar-besaran yang digagas oleh Jepang.

https://fahum.umsu.ac.id (Romusha masa Jepang)
https://fahum.umsu.ac.id (Romusha masa Jepang)

Lebih dari sekadar lagu, Mars Romusha hadir sebagai bagian integral dari Gestalt atau keseluruhan teater penjajahan Jepang. Lagu ini tidak hanya menyasar para romusha, tetapi juga mengajak semua lapisan masyarakat untuk terlibat aktif dalam upaya perang. Liriknya menyerukan kepada para pekerja pabrik untuk menjaga agar "mesin pabrik berputar terus", kepada masyarakat untuk tidak bermalas-malasan, dan kepada petani untuk rajin bekerja. Semua lapisan masyarakat diajak untuk "teguh bersatu" demi mencapai tujuan utama, yaitu "menggagalkan kaum sekutu" dan mewujudkan cita-cita "Asia Timur Raya" di bawah kepemimpinan Jepang. Dengan demikian, lagu ini tidak hanya menjadi alat propaganda untuk memobilisasi tenaga kerja, tetapi juga untuk membenarkan sistem kerja paksa yang kejam dan tidak manusiawi yang diterapkan oleh Jepang.

Dalam era globalisasi, di mana persaingan semakin ketat, semangat kerja keras seringkali dijadikan dalih untuk mengeksploitasi tenaga kerja. Mars Romusha mengingatkan kita akan pentingnya menjaga keseimbangan antara tuntutan pekerjaan dan hak-hak sebagai manusia. Lagu Mars Romusha mengajarkan kita bahwa di balik setiap lagu, terdapat kisah dan makna yang kompleks. Dengan memahami konteks sejarahnya, kita dapat menggali lebih dalam tentang nilai-nilai kemanusiaan dan perjuangan untuk keadilan

Daftar Referensi: 

1. Prajabnasti, R. R. (2024). Young Audience's Reception To Mars Romusha's Song" Barisan Pekerja"(1943). Jurnal Komunikasi, 18(1), 109-120.

2. Santi, W. S. W., Sarman, S., Burhan, F., & Hermina, S. (2021). Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Muna pada Masa Pendudukan Jepang: 1942-1945. Journal Idea of History, 4(1), 65-74.

3. Aufy, K., & Gandhi, M. A. (2022). Propaganda Jepang melalui lagu dalam Majalah Djawa Baroe.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun