Mohon tunggu...
Bungapuspitasari
Bungapuspitasari Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Saya pelajar kelas 6 SD EKA TJIPTA MDUE hobi saya membaca dan menulis saya suka bahasa inggris

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Seorang Gadis

11 November 2022   10:48 Diperbarui: 11 November 2022   11:12 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

         Pada zaman dahulu tinggalah seorang gadis desa yang bernama putri. Ia hanya tinggal seoramg diri disaat umurnya menginjak 4 tahun orang tuanya meninggal.disaat putri dirawat oleh sepupunya, tetapi disaat putri umur 10 tahun sepupunya meninggal.Ia hanya tinggal sendirian tidak punya siapa siapa lagi disaat putri umur 10 tahun,berapa tahun berlalu kini putri menginjak 20 tahun. Pada suatu hari pergi berjualan untuk kebutuhannya.

         Saat putri ingin pulang, putri mampir ke warung untuk membeli makan , setelah membeli putri bergegas untuk pulang. Keesokan harinya putri pergi jalan jalan kehutan, disaat putri sedang berjalan putri melihat seseorang lalu putri mendekatinya. Ternyata itu nenek tua yang sedang kesusahan putri mengobrol ke nenek tua itu. Halo nek ini kan sudah menjelang sore mengapa nenek disini kata putri. nenek lapar cu kata nenek tua itu. Ya sudah ikut saya aja pulang kerumah saya kata putri. Sesudah sampai di rumah, putri mengambil makanan untuk nenek tua itu. Ini nek makanan buat nenek kata si putri. Keesokan harinya nenek tua itu pergi ke sungai.

          Putri tidak tau jika nenek tua itu pergi,putri mencari nenek kemana mana. putri mencari ke sungai ternyata memang ada nenek di sungai. Mengapa nenek selalu duduk dipinggir sungai kata putri,lalu nenek berubah dirinya menjadi peri yang sangat cantik.

      Terimakasih sudah kasih saya makan, sebenarnya saya hanya berpura pura. Putri terkejut melihat peri yang sangat cantik.

             Pesan moral yang kita bisa ambil dari cerita diatas adalah kita harus saling menolong.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun