I Putu Yogi Pranata Semara Putra, Prodi Akuntansi FEB Unmas Denpasar
Ada fenomena menarik yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI) beberapa tahun belakangan ini . Portofolio pasar modal kini tidak lagi didominasi oleh orang dewasa yang sudah mapan, tetapi justru oleh generasi milenial yang berusia di bawah 30 tahun.
Saat ini, semakin banyak generasi muda yang mulai mencoba-coba peluang investasi di pasar modal. Ini adalah sebuah kecenderungan baru, karena dulunya investor di pasar modal cenderung lebih didominasi oleh kalangan-kalangan yang sudah mapan secara finansial.
Generasi  baru saat ini memiliki peluang sukses lebih besar. Dengan berinvestasi baik saham, obligasi, atau reksana dana , mereka dapat menerima keuntungan yang dapat menambah modal mereka untuk berinvestasi.
Walaupun secara finansial generasi millennial tidak terlalu besar namun itu merupakan tren yang baik bagi pasar modal di Indonesia. Generasi millennial saat mulai gencar untuk berinvestasi dibursa efek.
Namun sebelum itu generasi millennial minimal mengetahui investasi apa yang akan di ambil, bagaimana keuntungannya, tingkat kerugiannya, dan apapun yg berkaitan dengan investasi yang akan di ambil.
Sebagai generasi muda, dapat mencoba investasi saham. Mengapa ? karena saham memiliki potensi pertumbuhan paling tinggi dari semua jenis instrumen lain dibandingkan dengan obligasi dan reksa dana.
Generasi muda dapat melihat saham perusahaan yang memiliki emiten yang sangat besar dan fundamental baik yang termasuk dalam Indeks LQ45 seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan beberapa saham fundamental baik lainnya.
Banyak pilihan perusahaan yang dijadikan tempat berinvestasi bagi generasi baru. Tergantung minat atau harga per lembar saham yang akan kalian beli, semakin mahal harga perlembar saham perusahaan tersebut maka tingkat itu dapat meningkatkan keuntungan saat menjual saham tersebut.
Apalagi sekarang generasi muda saat ini dapat berinvestasi dengan modal seratus ribu saja, tidak perlu dengan modal besar diawal berinvestasi. Dengan memperhatikan pertumbuhan pendapatan, secara perlahan generasi muda dapat meningkatkan modal untuk berinvestasi lebih banyak lagi.