Panil Relief sisi Barat
Pada bagian barat, susunan relief di tera s ke IX candi Ceto ini terdiri dari 3 panil batu berelief yang menghadap ke arah barat dengan masing-masing menampilkan beberapa adegan yang salah satunya memberikan keterangan jelas mengenai cerita kidung Sudamala yaitu pada panil ke III, berikut tampilan adegan relief pada sisi barat dengan penamaan panil I, II, dan III berdasarkan urutannya dari kanan atau arah selatan,
Panil ini adalah panil terpenting karena dianggap menggambarkan adegan yang mewakili cerita kidung Sudamala yang penggambarannya mirip dengan yang terdapat di candi Sukuh. Menurut penelitian Darmosoetopo(1975) memang cerita Sudamala yang ditampilkan pada panil ini sama dengan yang digambarkan di candi Sukuh, bahwa saat Sudamala atau Sadewa berhasil meruwat Durga kemudian Sadewa memberikan hormat kepada dewi Durga yang telah berubah menjadi dewi Uma atau Parwati yang sudah kembali pada wujud aslinya sebagai dewi yang cantik. Tetapi dalam penelitian lain,Â
Kusen (1990) menyatakan bahwa tokoh yang dihadap Sudamala pada panil ini bukan tokoh Uma, melainkan Hyang Guru atau Bathara Siwa dilihat dari ciri tokoh yang menampilkan tokoh laki-laki, sedangkan yang dimaksud Darmosoetopo dengan Dewi Uma ada pada panil lain dengan adegan sama tetapi tokoh yang dihadap Sudamala identik dengan ciri perempuan.Â
Untuk kasus relief di candi Ceto ini memang terlihat tokoh memiliki ciri laki-laki, jadi penulis lebih setuju bahwa adegan ini menggambarkan saat Sadewa menghadap Bathara Guru (Siwa) sebelum diberikan kekuatan untuk meruwat dewi Durga.Jika dilihat, perbandingan antara kedua panil di candi yang berbeda ini memang sesuai, maka memang tidak diragukan lagi bahwa panil ini memang merupakan satu babak adegan tentang cerita Sudamala.
Jika dilihat dari latar belakang bangunan candi, antara candi Ceto dan Sukuh memiliki latar belakang sebagai tempat suci untuk penyucian diri atau ruwatan. Adanya bukti lain seperti tinggalan arca kura-kura, gambaran cerita maupun tokoh Garudeya, tokoh Bima, dan relief Sudamala yang bertema penyucian atau penyelamatan di kedua candi ini sangat mendukung gagasan ini.
Beralih pada panil ke II sebelah barat yang berada di tengah, panil ini menampilkan gambaran seorang raksasa mati dan di sisinya ada dua orang yang sedang bercengkrama, relief ini terlihat sama dengan tampilan salah satu relief di candi Sukuh yang menurut Kusen (1990) bercerita tentang adegan terbunuhnya raksasa oleh Sudamala, sedangkan dua orang yang berhadapan itu kemungkinan adalah Citrasena dan Citranggada yang telah berubah wujud setelah raksasa yang merupakan perwujudan dari mereka berdua dikalahkan oeh Sudamala.
Dua tokoh utama yang bertemu tampak saling bercakap cakap.Yang menarik adalah gambaran tokoh yang berpakain seperti tokoh Sadewa dalam cerita Sudamala, mungkin adegan ini merupakan salah satu penggambaran adegan dalam relief cerita Sudamala. Jika ekspektasi mengarah pada relief cerita Sudamala,Â
gambaran mengenai babak yang menceritakan tentang pertemuan terdapat pada babak ke 5 tentang pertemuan Kuti dengan Ra nini, babak 16 tentang pertemuan Sudamala dengan Tambapetra di Prangalas, babak 20 tentang pertemuan Nakula dengan Sudamala atau Sadewa di Prangalas, dan babak tentang pertemuan Nakula-Sadewa dengan Citrasena dan Citranggada. Pembagian babak dalam cerita ini didasarkan pada pembagian babak yang dilakukan oleh Kusen (1990).