Mohon tunggu...
YOGI MAULANA YULIANSYAH
YOGI MAULANA YULIANSYAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Engineering

Paling suka dengan hal yang berbau teknologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Kasgot (Bekas Maggot) dengan Memanfaatkan Sampah Organik di Desa Simoketawang

9 Desember 2022   01:26 Diperbarui: 9 Desember 2022   01:33 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan ini adalah "Matching Fund" program pendanaan pendanaan dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi yang melibatkan insan perguruan tinggi dan Dunia Usaha Dunia Industri. Kali ini Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dengan Program Studi Teknik Arsitektur telah ditunjuk untuk menjalan program Matching Fund tahun 2022 di Desa Simoketawang Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo. Dengan 31 rangkaian kegiatan yang diusulkan oleh Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang melibatkan 31 Dosen dan 155 Mahasiswa dari berbagai Fakultas dan Program Studi yang ada di UNTAG SURABAYA.

Salah satu kegiatan yang melibatkan Dosen dan Mahasiswa Teknik Mesin UNTAG SURABAYA yaitu Kegiatan 7 dengan judul Pengolahan Limbah Organik di Wisata Kelengkeng Desa Simoketawang dengan Koordinator Edwin Ramadhani Sampurna, S.ST., M.T. yang terdiri dari 4 sub kegiatan. Kali ini akan terkait kegiatan 7.2 mengenai Pengolahan Limbah Organik Menjadi Kasgot. Pada kegiatan ini tim 7.2 menggunakan Mesin Pencacah untuk mencacah limbah organik yang dimana hasil cacah tersebut menjadi pakan maggot.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dosen Teknik Mesin, Fatkhurrohman, S.T., M.Eng. bersama 5 Mahasiswa MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) dari program Studi Teknik Mesin antara lain Yogi Maulana Yuliansyah, Alexander Aldi Perdana, Rizky Ramadhan, Maulana Aditya Wahyu Purnama Aji, dan Marcelino Chandra Sakti.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

Untuk mengolah limbah organik ini digunakan metode budidaya BSF (Black Soldier Fly) atau lalat tentara. BSF (Hermetia Illucens) adalah sejenis lalat berwarna hitam yang larvanya (maggot) mampu mendegradasi sampah organik. Maggot atau belatung yang dihasilkan dari telur lalat hitam (BSF) sangat aktif mengkonsumsi sampah organik. Maggot yang sudah menjadi prepupa maupun bangkai lalat BSF masih bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak karena kaya protein. Kepompongnya juga bisa dimanfaatkan sebagai pupuk, sehingga dalam proses budidayanya tidak menghasilkan sampah baru.

Kegiatan yang dilaksanakan antara bulan Agustus hingga November antara lain, pada tanggal 18 Agustus 2022 kami melakukan pembukaan kegiatan MF oleh Universitas di Gedung Theater lantai 6 pada pukul 13.00, kemudian pada tanggal 24 Agustus 2022 Pukul 07.30 kami melakukan survey ke lokasi Desa Simoketawang Sidoarjo, pada tanggal 14 September 2022 kami melakukan rapat koordinasi pelaksanaan kegiatan MF di gedung Q406 UNTAG SURABAYA, lalu pada tanggal 17 September 2022 pukul 08.00 kami datang ke Desa Simoketawang untuk melaksanakan koordinasi dan kegiatan beserta persiapan bahan alat dll. Kemudian pada tanggal 10 November 2022 kami mengikuti seminar melalui zoom meeting, lalu pada tanggal 13 November 2022 kami telah melaksanakan kegiatan utama dengan seluruh kelompok 7 dengan berbagai macam kegiatan.

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

Project KKN : Desain Rak BOX Maggot

Pada kegiatan pengolahan limbah ini terdepat 5 Mahasiswa dan beberapa memiliki project Mahasiswa yang melaksanakan KKN salah satunya adalah membuat Desain Rak Tempat BOX Maggot. Fungsi dari Rak itu sendiri adalah sebagai wadah tempat meletakkan BOX yang dimediakan menjadi tempat Budidaya. Pada pembuatan desain tersebut menggunakan aplikasi Inventor.

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

Setelah desain sudah jadi, lanjut ke proses pembuatan Rak dengan menggunakan material Galvanis. Alasan kenapa memilih Galvanis adalah karena biasa digunakan untuk melapisi baja ringan dan baja murni sehingga akan terlindungi dari adanya korosi maupun berkarat dan juga material ini cocok digunakan di outdoor mengingat penempatan Rak ini berada di tempat yang terbuka. Setelah memilih material lanjut ke proses pembuatan seperti pemotongan material dan pengelasan lalu lanjut sesuai dengan desain yang telah dibuat. Setelah jadi proses pembentukan perakitan , lanjut ke tahap akhir yaitu pengecatan Rak agar material diberikan proteksi yang melindungi dari terjadinya proses korosi. Setelah selesai proses pengecatan Box bisa ditempatkan pada Raknya.

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun