Kegiatan ini merupakan rangkaian dari 31 kegiatan Program Matching Fund yang diusulkan oleh Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya pendanaan tahun 2022 dengan ketua pengusul Febby Rahmatullah Masruchin, S.T., M.T. yang melibatkan 31 Dosen dan 155 mahasiswa.
Kegiatan ini termasuk ke dalam kegiatan 7 terkait Pengolahan Limbah Wisata dengan koordinator Edwin Ramadhani Sampurna, S.ST., M.T. yang terdiri dari 4 sub kegiatan. Kegiatan ini merupakan sub kegiatan 7.2 terkait Pengolahan limbah organik menjadi Kasgot.
Kegiatan Pengolahan limbah organik menjadi Kasgot adalah menggunakan mesin pencacah untuk mencacah limbah organik menjadi pakan untuk maggot.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh 1 Dosen yaitu Fatkhurrohman, S.T., M.Eng. dari program studi Teknik Mesin bersama 5 mahasiswa MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) dari program studi Teknik Mesin antara lain Yogi Maulana Yuliansyah, Rizky Ramadhan, Maulana Aditya Wahyu Purnama Aji, Alexander Aldi Perdana, dan Marcelino Chandra Sakti.
Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), komposisi sampah di Indonesia didominasi oleh sampah organik, yakni mencapai sekitar 57% dari total timbulan sampah. Untuk mengolah sampah organik ini, selain dengan pengomposan ada upaya lain yang bisa dilakukan yaitu dengan budidaya BSF (Black Soldier Fly) atau lalat tentara hitam. BSF (Hermetia Illucens) adalah sejenis lalat berwarna hitam yang larvanya (maggot) mampu mendegradasi sampah organik.Â
Maggot atau belatung yang dihasilkan dari telur lalat hitam (BSF) sangat aktif memakan sampah organik. Desa Simoketawang saat ini tengah melakukan budidaya maggot di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Dimana Maggot yang sudah menjadi prepupa maupun bangkai lalat BSF masih bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak karena kaya protein. Kepompongnya juga bisa dimanfaatkan sebagai pupuk, sehingga dalam proses budidayanya tidak menghasilkan sampah baru.
Sehingga tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah :
- Kegiatan ini bertujuan untuk membuat Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan warga Desa Simoketawang menyelesaikan masalah lingkungan hidup yang berhubungan dengan sampah organik dengan cara teknologi biokonversi sampah organik rumah tangga menggunakan larva lalat BSF.
- meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan Desa Simoketawang tentang pemanfaatan larva BSF sebagai pakan ikan dan unggas
- meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang pemanfaatan kasgot (bekas maggot) sebagai media tanam dalam budidaya kelengkeng.
DUDI (Dunia Usaha dan Industri) atau mitra sasaran dari kegiatan ini adalah Desa Simoketawang dengan sasaran Karang Taruna Desa Simoketawang yang berjumlah 30 orang.