Mohon tunggu...
Yogi Marsilo
Yogi Marsilo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Santri Ma'had Aly Maslakul Huda fii Ushul al-Fiqh mempunyai hobi olahraga dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Antara Baik dan Buruk

21 Agustus 2022   11:57 Diperbarui: 21 Agustus 2022   12:34 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam hidup ini, tidak semua yang kita mau harus kita miliki, tidak semua hal yang tidak kita sukai harus dijauhi. Terkadang ada saatnya kita dituntut harus menanti dan merelakan keinginan untuk tidak memiliki. Dan ada saatnya kita harus menerima serta menjalani apa yang sebenarnya tidak ingin kita terima. Maka dari itu, penting bagi kita untuk bisa mengontrol keinginan, perasaan dan harapan, agar kiranya   ia dapat menjadi pribadi yang lebih tenang dan bijaksana dalam mengahadapi realita kehidupan dunia yang senantiasa berubah.

Mungkin kita sering mendengar pepatah, bahwa "roda kehidupan ini berputar." Tidak selamanya kita berada diatas kebahagiaan, dan tidak pula kita selalu berada di atas ambang kesedihan. Tuhan telah mengatur jalan hidup kita dengan sedemikian rupa, ada banyak hikmah dan kebaikan yang mungkin sulit kita cerna jika kita hanya mengedepankan emosi dan nafsu belaka.

Jangan sampai kita terlalu memaksa untuk memiliki apa yang kita mau, dan terlalu keras menolak apa yang tidak kita inginkan. Karena apa yang kita anggap baik itu belum tentu  baik juga untuk kita, dan belum tentu apa yang kita anggap buruk menjadi sumber petaka bagi kita. Mungkinkah kita membenci hujan di siang hari jika kita sangat mengharapkan kehadiran pelangi? Hal seperti itu tidak sepatutnya terjadi, karena bagaimana mungkin kita bisa mendapatkan harapan jika kita membenci sumber harapan tersebut? Dan juga perlu diketahui, bahwa ketika seseorang memiliki sebuah harapan, secara otomatis kita dituntut untuk siap berjuang dan berkorban, serta siap menerima kenyataan.

Sudah sewajarnya, sebagai manusia kita memiliki harapan dan tujuan hidup. Maka dari itu, kita harus senantiasa mengingatkan diri ini setiap saat, bahwa kita memiliki kebebasan untuk memilih sikap dan pandangan dalam hidup, kita bebas menentukan arah dan tujuan yang kita inginkan. Tapi ingat, di dunia ini kita tidak hidup sendirian. Kita tidak bisa bertindak sewenang-wenang melakukan semua hal yang kita mau, karena lingkungan dan makhluk di sekitar kita juga memiliki peran dan hak yang tidak bisa kita  nafi-kan.

"Kamu boleh memiliki sebuah prinsip dan berpegang teguh kepadanya, tapi jangan sampai  kamu menganggap prinsip tersebut adalah yang paling benar, sehingga bisa membuat dirimu sulit menerima kritik dan saran dari orang lain." 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun