Mohon tunggu...
Yogi Setyawan
Yogi Setyawan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

tulisanku, perspektifku

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Herbet Marcuse: Teori Kritis, Kapitalisme Lanjut, dan Dimensi Tunggal

11 April 2014   19:48 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:47 6513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terkait dengan Teori Kritis dari Mahzab Frankfurt, Marcuse juga mengajukan praksis sebagai tambahan dari konsep Manusia Satu Dimensi. Menurut Marcuse, adalah revolusi terhadap perkembangan suatu “Mayoritas Subversif” yang dapat mencari kebenaran sejati bagi dirinya sendiri. Marcuse tidak ragu dalam menganjurkan kepada para pemimpin akan ada atau pentingnya “mayoritas subversif” yang bertekad untuk melaksanakan revolusi yang apabila diblok oleh suatu penindasan terorganisasi (yang mungkin sekali), maka lalu akan memakai cara-cara yang inkonstitusional (demonstrasi, anarkisme, dan lain-lain) yang nantinya dapat memberikan penyadaran terhadap masyarakat.

Referensi :


  • Buku


Varma, SP. Teori Politik Modern. Rajawali Pers. Jakarta. 2010.

Magnis-Suseni, Franz. Pijar-Pijar Filsafat. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. 2005

Marcuse, Herbert. Manusia Satu Dimensi. Bentang. Yogyakarta. 2000

Caporaso A., James, David P. Levine, Teori-Teori Ekonomi Politik. Pustaka Pelajar. Yogyakarta, 2008.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun