Sudah Sepekan, sebuah kapal tongkang bermuatan batu bara masih kandas di perairan Pulau Pisang, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), bahkan hingga sekarang belum ada tanda-tanda akan dievakuasi meski sudah banyak muatan yang tumpah kelaut.
Kapolsek Pesisir Utara AKP. Heri Oktarino., mendampingi Kapolres Lambar AKBP. Rachmat Tri Hariyadi, S. Ik., mengatakan kapal tongkang itu membawa 10 anak buah kapal dengan muatan 7404 ton batu bara yang berangkat dari Pelabuhan Pulau Baai, Provinsi Bengkulu.
" Kapal tongkang yang membawa batu barat tersebut diketahui milik PT. Cakra Buana Resources Energy, kandasnya kapal tongkang itu akibat adanya permasalahan pada kapal pengangkut," kata dia.
Dijelaskannya, kapal tongkang tersebut berangkat dari Pelabuhan Pulau Baai Provinsi Bengkulu dengan tujuan pelabuhan marunda provinsi DKI Jakarta, pada Kamis (15/7)., namun karena ada permasalahan pada bagian kapal, sehingga kapal berlindung di Pulau Pisang.
" Kemudian pada Jumat (16/7), sekira pukul 08.00 Wib sekitar 10 mil dari pulau pisang ABK melihat kapal tongkang mengalami kemiringan sekitar lima drajat, yang sontak membuat Kapten kapal membawa kapal tongkang berlindung di Pulau Pisang," jelasnya
Menurutnya, jika kebocoran kapal itu tetap dibiarkan dan kapal melaju seperti biasa, maka dikhawatirkan kapal akan tenggelam ditengah perairan Pesisir Barat, sehingga kapten kapal memilih untuk mengarahkan kapal ke pulau pisang.
"setelah diselidiki oleh kapten kapal dan ABK, diketahui kapal tongkang tersebut mengalami kebocoran di lambung sebelah kiri dan satu pintu terlepas jatuh kelaut. Dengan adanya kejadian tersebut kapal tongkang yang semula memuat batu bara sebanyak 7404 ton, saat ini tersisa 80 persen dari jumlah berat awal," terangnya.
Sementara itu, Camat Pulau Pisang Emnayati., mengatakan hingga sekarang kapal tongkang tersebut masih berada di pulau pisang, belum ada tanda-tanda akan dievakuasi, bahkan muatan batu bara yang da di dalam kapal sudah banyak berkurang.
" Jika melihat dengan kasat mata, adan kapal sudah miring, sudah banyak batu bara yang jatuh kelaut, berdasarkan informasi yang diterima saat ini masih menunggu tim evakuasi yang di kirim perusahaan," singkatnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H