Mengangkat Karakter Perempuan Indonesia.
Sebagai bagian dari masyarakat Timur, perempuan orang Indonesia tentu punya karakter yang khas. Karakter yang sudah sejak lama terbentuk dari zaman nenek moyang. Dipengaruhi oleh falsafah budaya, serta kondisi alam Indonesia yang membedakan dengan karakter perempuan dari budaya lainnya, termasuk budaya bangsa lain yang sama-sama bagian dari masyarakat Timur. Sejak dulu Indonesia punya segudang tokoh-tokoh wanita yang ikut mewarnai sejarah, Karakter-karakter dari tokoh-tokoh wanita Indonesia pada masa lampau inilah yang menarik untuk diangkat dalam sebuah film bertema kolosal.
Misalnya pada zaman-zaman kerajaan di Nusantara, dikenal beberapa orang Ratu yang memiliki kharisma, tegas, pandai berperang, sakti, pemberani dan berkepribadian luhur. Sebut saja Ratu Maharani Shima dari Kerajaan Kalingga. Seorang Ratu yang terkenal tegas melakukan hukuman potong tangan kepada para pencuri, siapa saja pelakunya termasuk kepada keluarga kerajaan. Ada lagi Dyah Tulodong, seorang ratu yang pandai dalam stratetgi tempur yang berhasil mengalahkan bala tentara Raja Airlangga dengan pasukan wanita yang dimilikinya. Kemudian ada Ratu Tribhuwana Tunggadewi, seorang Ratu Majapahit yang juga punya andil dalam usaha mempersatukan Nusantara, yang menjadi saksi atas Sumpah Palapa Gadjah Mada.
Dan masih banyak segudang tokoh-tokoh perempuan lainnya dalam sejarah lampau Indonesia seperti Ratu Kalinyamat, Nyi Ageng Serang, Rajapatni, Ratu Suhita dan lain-lain. Semuanya menarik diangkat kisahnya dalam film-film bergenre kolosal.
Selain mengenalkan kembali tokoh-tokoh tersebut kepada para banyak orang, juga dapat menjadi isnpirasi bagi para penonoton khususnya kaum perempuan Indonesia masa kini untuk mewarisi sifat-sifat keberanian, ketegasan, kepandaian dari para pendahulunya di masa lampau. Selain itu tentunya mengangkat citra martabat perempuan Indonesia, menyelamatkannya dari citra-citra yang negatif. Â Ada sebuah ungkapan Sebuah Bangsa Akan Selamat Jika Para Perempuannya Sudah Selamat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H