Setidaknya, ini terlihat ketika kami masih tinggal di asrama bersama mahasiswa dari puluhan negara penerima beasiswa lainnya di Turki. Mahasiswa Indonesia seringkali mendapatkan pujian karena kebiasaan bersih di asrama, seperti membuka sepatu saat masuk kamar asrama. Tidak seperti kebanyakan mahasiswa Turki dan mahasiswa dari negara lainnya yang tetap menggunakan sepatu saat masuk kamarnya, bahkan ada beberapa yang tetap memakai sepatu saat tidur di kasur. Kemudian, mandi secara rutin 2 kali sehari, berwudlu, mengganti pakaian setiap hari. Bahkan ada hal yang malah menjadi keheranan penghuni asrama lain yaitu, menyusun piket untuk membersihkan kamar. Ya, pertama kali datang di asrama yang kami tempati, kami Orang Indonesia tinggal bersama berjumlah 6 orang. Seperti lazimnya yang kebanyakan orang lakukan jika tinggal bersama di Indonesia, kami menyusun giliran piket untuk membersihkan ruangan milik kami sendiri. Jelas ini menimbulkan kegelian bagi mahasiswa dari negara lainnya. Buat apa repot bersih-bersih, panggil saja petugas asrama lalu beri saja “tip”, begitu ujar mereka.
Ini memperlihatkan bahwa saat tinggal bersama di asrama dengan orang dari negara lain, mahasiswa Indonesia menerapkan gaya hidup yang cukup bersih. Apa yang membuat seperti ini? tidak lain adalah budaya bersih yang diajarkan orang tua-orang tua serta guru-guru kami sejak dulu di Indonesia. Itu membuktikan bahwa secara umum, budaya Indonesia mengajarkan hidup bersih.
Barangkali banyak faktor yang menjadikan kita sebagai negara penghasil sampah terbesar kedua di dunia. Misalnya wilayah dan jumlah penduduk Indonesia yang besar, atau regulasi pemerintah yang bisa dibilang belum bisa “ditegaskan” pada masyarakat seperti halnya di negara lain.
Selain itu, Budaya Indonesia juga banyak mengajarkan soal keramah-tamahan salah satunya termanifestasi dalam “senyum”. Ini juga terbukti dari tidak sedikit mahasiswa negara lain yang cukup senang berteman dengan Mahasiswa Indonesia selama tinggal di asrama dulu. Kami ingat salah satu ucapan seorang teman lama dari Kazakhstan “Endonezya öğrencileri komik, sicak kanli ve hep gülümsediler” (Siswa-siswa Indonesia itu lucu, bersahabat dan sering senyum-senyum)..\
Penilaian saat hidup bersama di Asrama itulah, yang tetap kami perlihatkan dan pertahankan saat menjamu tamu-tamu kami para turis yang berasal dari Turki di Indonesia. Saya dan teman-teman mencoba menciptakan jasa pendampingan wisata yang friendly dan Turkish friendly. Friendlyartinya bersahabat, nyaman dan menyenangkan ala keramah-tamahan khas orang Indonesia. Turkish Friendlyartinya membuat orang Turki familiar seperti di negaranya sendiri, yakni menggunakan Bahasa Turki saat di Indonesia, dan melakukan kebiasaan-kebiasaan yang lazim dilakukan di Turki di Indonesia. Sebisa mungkin, kami ingin setiap saat mengajak tamu kami tersenyum dan tertawa saat melihat keunikan-keunikan di Indonesia.
Turki itu Indah. Diantara 2 benua. Tempat singgah bermacam peradaban di masa lampau. Bermacam bangsa pun kini tinggal di sana.
Indonesia juga Indah. Diantara 2 benua. Juga Tempat singgah bermacam peradaban di masa lampau. Beragam suku bangsa kini menjadi satu, tinggal di sini.
Saya melihat keduanya memiliki kesamaan, dan saling ketertarikan. Turki juga negara yang maju dalam bidang pariwisatanya. Mendampingi tamu para turis Turki sekaligus menjadi ajang belajar bagi kami, mendapatkan masukan ketika melihat beberapa kekurangan tempat wisata di Indonesia. Objek wisatanya sudah indah, tapi hal lain apa yang perlu dipertahankan atau diperbaiki agar wisatanya maju seperti di Turki. Misalnya, melokalisasi pedagang asongan, menetapkan standar harga, melatih calo wisata untuk menjadi pemandu profesional, menyediakan sepeda murah untuk turis, menyediakan tempat khusus merokok, penyediaan internet/sistem informasi yang baikdi tempat wisata dan yang paling penting mempertahankan budaya senyum yang santun serta kebersihan tempat wisata. Inilah yang selalu kami sharingkan dengan para pelaku wisata di tempat-tempat yang kami kunjungi bersama para turis Turki. Sebagai motivasi untuk mempertahankan kebiasaan senyum dan bersih di tempat wisata bagi para pelaku wisata.