Mohon tunggu...
Yogi Wibowo
Yogi Wibowo Mohon Tunggu... Swasta -

just a simple person

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Dari Negeri 2 Benua ke Negeri 2 Benua : Mempromosikan Wisata, Budaya Bersih dan Senyum Milik Indonesia.

9 Oktober 2016   19:15 Diperbarui: 9 Oktober 2016   19:58 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setidaknya, ini terlihat ketika kami masih tinggal di asrama bersama mahasiswa dari puluhan negara penerima beasiswa lainnya di Turki. Mahasiswa Indonesia seringkali mendapatkan pujian karena kebiasaan bersih di asrama, seperti membuka sepatu saat masuk kamar asrama. Tidak seperti kebanyakan mahasiswa Turki dan mahasiswa dari negara lainnya yang tetap menggunakan sepatu saat masuk kamarnya, bahkan ada beberapa yang tetap memakai sepatu saat tidur di kasur. Kemudian, mandi secara rutin 2 kali sehari, berwudlu, mengganti pakaian setiap hari. Bahkan ada hal yang malah menjadi keheranan penghuni asrama lain yaitu, menyusun piket untuk membersihkan kamar. Ya, pertama kali datang di asrama yang kami tempati, kami Orang Indonesia tinggal bersama berjumlah 6 orang. Seperti lazimnya yang kebanyakan orang lakukan jika tinggal bersama di Indonesia, kami menyusun giliran piket untuk membersihkan ruangan milik kami sendiri. Jelas ini menimbulkan kegelian bagi mahasiswa dari negara lainnya. Buat apa repot bersih-bersih, panggil saja petugas asrama lalu beri saja “tip”, begitu ujar mereka.

Ini memperlihatkan bahwa saat tinggal bersama di asrama dengan orang dari negara lain, mahasiswa Indonesia menerapkan gaya hidup yang cukup bersih. Apa yang membuat seperti ini? tidak lain adalah budaya bersih yang diajarkan orang tua-orang tua serta guru-guru kami sejak dulu di Indonesia. Itu membuktikan bahwa secara umum, budaya Indonesia mengajarkan hidup bersih.

Barangkali banyak faktor yang menjadikan kita sebagai negara penghasil sampah terbesar kedua di dunia. Misalnya wilayah dan jumlah penduduk Indonesia yang besar, atau regulasi pemerintah yang bisa dibilang belum bisa “ditegaskan” pada masyarakat seperti halnya di negara lain.

Selain itu, Budaya Indonesia juga banyak mengajarkan soal keramah-tamahan salah satunya termanifestasi dalam “senyum”. Ini juga terbukti dari tidak sedikit mahasiswa negara lain yang cukup senang berteman dengan Mahasiswa Indonesia selama tinggal di asrama dulu. Kami ingat salah satu ucapan seorang teman lama dari Kazakhstan “Endonezya öğrencileri komik, sicak kanli ve hep gülümsediler” (Siswa-siswa Indonesia itu lucu, bersahabat dan sering senyum-senyum)..\

Penilaian saat hidup bersama di Asrama itulah, yang tetap kami perlihatkan dan pertahankan saat menjamu tamu-tamu kami para turis yang berasal dari Turki di Indonesia. Saya dan teman-teman mencoba menciptakan jasa pendampingan wisata yang friendly dan Turkish friendly. Friendlyartinya bersahabat, nyaman dan menyenangkan ala keramah-tamahan khas orang Indonesia. Turkish Friendlyartinya membuat orang Turki familiar seperti di negaranya sendiri, yakni menggunakan Bahasa Turki saat di Indonesia, dan melakukan kebiasaan-kebiasaan yang lazim dilakukan di Turki di Indonesia. Sebisa mungkin, kami ingin setiap saat mengajak tamu kami tersenyum dan tertawa saat melihat keunikan-keunikan di Indonesia.

Mengajak Turis Turki Menikmati Keramahan Warga Lokal di Kampung Naga, Tasikmalaya, Jawa Barat
Mengajak Turis Turki Menikmati Keramahan Warga Lokal di Kampung Naga, Tasikmalaya, Jawa Barat
Menikmati Kebersamaan. Meskipun Ala Tradisional Tapi Tak Lupa Kebersihan. Mencuci Tangan Sebelum Makan, Membuat Makanan Dengan Bersih dsb
Menikmati Kebersamaan. Meskipun Ala Tradisional Tapi Tak Lupa Kebersihan. Mencuci Tangan Sebelum Makan, Membuat Makanan Dengan Bersih dsb
Momen Kebersamaan Penuh Senyuman Dengan Turis Turki
Momen Kebersamaan Penuh Senyuman Dengan Turis Turki
Sedangkan untuk budaya bersih, kami mengajak kepada para tamu kami untuk melakukan gaya hidup bersih ala masyarakat Indonesia dari hal-hal yang kecil. Misalnya mandi 2 kali sehari, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, mengajak makan di tempat yang bersih dan halal, menggunakan pakaian dan sarung yang bersih dan rapi saat solat. Kami juga mengenalkan turis dengan kampung-kampung tradisional yang memiliki kearifan lokal menjaga kebersihan serta kelestarian lingkungan, salah satunya Kampung Naga, Tasikmalaya, Jawa Barat. Saat berwisata pun kami membekali turis kami dengan kantong plastik sendiri untuk menyimpan sampah dan dibuang nantinya.

Belajar Kearifan Lokal Menjaga Kebersihan dan Kelestarian Kampung Bersama Warga Kampung Naga,Tasikmalaya, Jawa Barat
Belajar Kearifan Lokal Menjaga Kebersihan dan Kelestarian Kampung Bersama Warga Kampung Naga,Tasikmalaya, Jawa Barat
Kami berharap, ini bisa menjadi hal nyata untuk menumbuhkan citra positif tentang Indonesia, dan membuat para turis Turki ini mendapatkan hal yang berkesan selama di Indonesia. Dengan begitu, mereka akan menulis pengalamannya di social media, atau mengupload foto-fotonya selama di Indonesia. Bayangkan berapa banyak orang pengguna Bahasa Turki lainnya yang akan menilai positif Indonesia dan ingin mendapatkan giliran “keberuntungan” mewujudkan impian untuk datang ke Indonesia.

Momen Pernikahan di Indonesia
Momen Pernikahan di Indonesia
Orang Turki Menikah Dengan Orang Indonesia
Orang Turki Menikah Dengan Orang Indonesia
Hingga sejauh ini, tamu kami cukup puas dengan pelayanan yang kami berikan meski masih juga banyak kekurangan di sana sini. Beberapa diantaranya, justru merekomendasikan kami pada teman-teman orang Turki lainnya yang ingin datang ke Indonesia. Beberapa diantaranya bahkan ada yang sampai memilih untuk menikah dengan orang Indonesia. Wow J

Turki itu Indah. Diantara 2 benua. Tempat singgah bermacam peradaban di masa lampau. Bermacam bangsa pun kini tinggal di sana.

Indonesia juga Indah. Diantara 2 benua. Juga Tempat singgah bermacam peradaban di masa lampau. Beragam suku bangsa kini menjadi satu, tinggal di sini.

Saya melihat keduanya memiliki kesamaan, dan saling ketertarikan. Turki juga negara yang maju dalam bidang pariwisatanya. Mendampingi tamu para turis Turki sekaligus menjadi ajang belajar bagi kami, mendapatkan masukan ketika melihat beberapa kekurangan tempat wisata di Indonesia. Objek wisatanya sudah indah, tapi hal lain apa yang perlu dipertahankan atau diperbaiki agar wisatanya maju seperti di Turki. Misalnya, melokalisasi pedagang asongan, menetapkan standar harga, melatih calo wisata untuk menjadi pemandu profesional, menyediakan sepeda murah untuk turis, menyediakan tempat khusus merokok, penyediaan internet/sistem informasi yang baikdi tempat wisata dan yang paling penting mempertahankan budaya senyum yang santun serta kebersihan tempat wisata. Inilah yang selalu kami sharingkan dengan para pelaku wisata di tempat-tempat yang kami kunjungi bersama para turis Turki. Sebagai motivasi untuk mempertahankan kebiasaan senyum dan bersih di tempat wisata bagi para pelaku wisata. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun