Mohon tunggu...
Yogi  Wibowo
Yogi Wibowo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa komunikasi

Allah give the best way

Selanjutnya

Tutup

Trip

Wisata Khas Magelang, Silancur dan Nepal Van Java

2 April 2021   23:22 Diperbarui: 7 April 2021   21:27 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Magelang
Pesona kearifan lokal di dataran tinggi di daerah Magelang ini mengundang perhatian masyarakat khususnya Jawa Tengah dan Yogyakarta. Mulai dari Silancur yang tepatnya terletak di Dusun Dadapan , Desa Mangli, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.  Saya dan kawan-kawan kampus bulan lalu selepas shubuh berwisata ke bukit Silancur yang sedang menjadi trend wisata dataran tinggi saat ini. Jalan yang kami tempuh mulai dari Sleman lanjut sampai ke Pom bensin yang ada di Jl Magelang, kami berhenti sejenak menunggu satu teman yang ingin wisata Bersama. Setelah sudah kumpul semuanya, kita lanjutkan perjalanan ke bukit Silancur yang sekitar 50 menit lagi sampai. Akses jalan ke bukit Silancur ini menurut saya sudah cukup bagus hanya saja karena dataran tinggi disarankan bagi pengendara harus dipersiap   kan kesiapan kendaraan, banyak jalan yang menjulang tinggi sehingga dibutuhkan kendaraan yang kuat menanjak. sehingga kesiapan kendaraan meminimalisir resiko kecelakaan. Ketika sudah sampai di daerah itu kita disuguhkan pemandangan alam yang indah  suasana alam yang sejuk, masih banyak pepohonan yang menghiasi di sisi samping jalanan. Tak hanya itu juga masyarakat yang bermukim di sudut-sudut menambahkan suasana indahnya pedesaan khas dataran tinggi, kita juga bisa melihat beberapa gunung Merapi, Merbabu dan Sumbing yang tampak menjulang tinggi di depan mata. Aktivitas atau hal-hal yang saya dan kawan-kawan lakukan setelah sampai adalah mengisi perut, anda tidak perlu takut lapar bila kesini ada banyak warung yang menyediakan berbagai macam makanan dan minuman dengan harga terjangkau ,tapi yang paling cocok bagi saya dan kawan-kawan adalah bakso urat dan teh panas pas untuk suasana dingin an sejuknya alam Silancur.


Untuk Harga Tiket Masuk cukup murah hanya Rp 10.000 sudah bisa menikmati pemandangannya dan jika ingin camping maka ada biaya tambahan. Di silancur sendiri sudah didesain berupa fasilitas  tambahan untuk menunjang aktivitas para pengujung, seperti  tempat berfoto dan nongkrong bersama pemandangan yang akan menambah keindahan, jadi kita juga tidak lupa membawa kamera untuk mengabadikan moment ini. Namun kita berkunjung pada musim hujan yang tadinya kita sampai di Silancur cerah dengan pemandangan yang indah berubah beberapa selang waktu langit mendung suasana menjadi berkabut, disarankan bagi yang ingin berwisata ke Silancur datang pada musim kemarau sehingga bisa lebih menikmati suasana dengan enjoy. Dengan cuaca mendung dan berkabut kita pun mulai beranjak dari Silancur menuju Nepal Van Java, untuk sekarang ini kita semua dimudahkan oleh Google Maps dimana kita bisa memilih jalan mana yang mau dilewati. Karena rombongan kita memilih jalur yang cepat tidak perlu mutar tapi melawati kaki-kaki gunung yang jalannya masih tanah dan bebatuan. Jalur ini berbahaya menurut saya karena samping sudah jurang, ditambah lagi sewaktu perjalanan ke Nepal Van Java hujan deras tanah becek, jarak pandang terbatas dan batunya licin,  nah disini kondisi pengendara dan kendaraan sudah harus siap seperti yang dijelaskan di awal. Tetapi bagi orang yang suka dengan adrenalin dan offroad jalur ini cocok anda akan dipuaskan dengan jalur-jalurnya.

whatsapp-image-2021-04-07-at-21-19-53-1-606dc04c8ede483a80726723.jpeg
whatsapp-image-2021-04-07-at-21-19-53-1-606dc04c8ede483a80726723.jpeg

Tak memakan waktu lama sekitar sejam karena sempat berhenti dan pelan-pelan karena jalanan licin kita sampai ke Nepal Van Java yang terletak di Dusun, Butuh, Temanggung, Kaliangkrik, Magelang, Jawa Tengah. Sesampai di Nepal Van Java hujan pun sudah reda dan kabut tipis mengelilingi tempat ini, untuk tarif parkir motor dipatok harga Rp 3000  dan tiket masuk hanya Rp 8000 per orang, jangan lupa tetap mematuhi protokol yang ada dikarenakan masih dalam masa pandemic Covid-19. kita atau pengunjung akan suguhkan  dengan panorama yang apik seperti pemukiman yang bentuknya bertumpuk, latar belakang Gunung dan perkebunan. Kita bisa memilih mau berjalan kaki atau memesan ojek untuk berkeliling,  jika dari loket tiket naik ke atas dikit kita menemui pasar kecil yang berisi lapak penjual sayur, sembako dan jajanan. Tak hanya itu tembok-tembok bangunan yang dihiasi mural menambah keindahan sehingga pengunjung tidak bosan dan tertarik untuk berfoto di itu. Untuk yang beragama muslim jika melaksanakan ibadah di Nepal Van Java sudah ada masjid yang bagus dan nyaman, ga cuma itu di teras luar masjid cocok untuk menjadi spot foto dengan posisi yang tepat dilatar belakangi bukit dan pemukiman menambah kesan keindahan.

img-20210125-182726-804-606dc035d541df66f976d602.jpg
img-20210125-182726-804-606dc035d541df66f976d602.jpg

Ketika perjalanan pulang kita tetap harus berhati-hati dan memastikan rem masih pakem digunakan. Karena jalan menurun ada yang curam ada tulisan di pinggir-pinggir jalan "motor matic awas rem blongg" sebagai pengingat pengunjung agar mengendarai kendaraan dengan hati-hati dan tetap selamat sampai rumah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun