Mohon tunggu...
Yogi Adnan
Yogi Adnan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Digital Enggagement
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hoby Finance book Bloging, games sport writer

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Risiko Bagi Orang Tua dan Anak Jika Memilih Homeschooling Sejak Dini

25 Oktober 2024   12:00 Diperbarui: 25 Oktober 2024   12:10 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak-anak yang terbiasa dengan homeschooling mungkin kesulitan mengikuti aturan yang lebih ketat saat mereka harus beralih ke sekolah formal di kemudian hari. Disiplin belajar yang tidak terbentuk dengan baik sejak dini bisa berdampak negatif pada kemampuan mereka untuk belajar secara mandiri atau bekerja dalam tim.

Solusi: Menerapkan jadwal yang teratur dan mengajarkan pentingnya disiplin sejak awal adalah kunci untuk memastikan anak homeschooling tetap memiliki pola belajar yang baik. Orang tua juga bisa menggabungkan beberapa aspek struktur sekolah formal, seperti waktu ujian dan tugas, ke dalam program homeschooling.

4. Tantangan Akademik

Tidak semua orang tua memiliki latar belakang pendidikan yang memadai untuk mengajarkan semua mata pelajaran dengan baik. Di usia dini, anak-anak mungkin memerlukan pengenalan pada berbagai bidang, termasuk sains, matematika, bahasa, dan seni. Orang tua yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup di bidang tertentu mungkin kesulitan menyampaikan materi secara efektif.

Kurangnya akses ke fasilitas pendidikan formal, seperti laboratorium atau perpustakaan sekolah, juga bisa menjadi hambatan dalam proses belajar anak. Ini bisa mempengaruhi kualitas pendidikan yang diterima anak, terutama dalam mata pelajaran yang lebih kompleks.

Solusi: Orang tua dapat mempertimbangkan untuk bekerja sama dengan tutor atau mengandalkan materi pendidikan online yang berkualitas untuk mendukung pembelajaran anak. Selain itu, bergabung dengan kelompok homeschooling dapat memberikan akses ke sumber daya yang lebih beragam.

5. Risiko Terkait Pengembangan Karakter

Sekolah tidak hanya berfungsi sebagai tempat untuk belajar akademik, tetapi juga sebagai lingkungan yang membentuk karakter anak. Di sekolah, anak-anak belajar tentang etika, tanggung jawab, kepemimpinan, dan cara menghadapi berbagai situasi dalam kehidupan sehari-hari. Homeschooling yang dimulai sejak usia dini dapat membatasi kesempatan anak untuk mengalami proses ini secara alami.

Anak-anak yang tidak terbiasa dengan lingkungan sekolah mungkin akan mengalami kesulitan dalam menghadapi situasi nyata yang menantang, seperti bekerja sama dalam tim, menghadapi otoritas di luar rumah, atau menerima kritik dari orang lain.

Solusi: Orang tua harus secara aktif mengajarkan nilai-nilai moral dan etika serta memberikan kesempatan bagi anak untuk mengembangkan karakter mereka di lingkungan yang lebih luas. Mengikutsertakan anak dalam kegiatan masyarakat, organisasi pemuda, atau proyek sosial dapat membantu anak memahami tanggung jawab sosial mereka.

6. Risiko Terhadap Kemandirian Anak

Salah satu tujuan pendidikan adalah membentuk anak menjadi individu yang mandiri. Sekolah formal memberikan lingkungan di mana anak-anak harus belajar untuk mengambil keputusan sendiri, menyelesaikan tugas tanpa pengawasan terus-menerus, dan mengelola waktu mereka secara efektif. Homeschooling, terutama jika dilakukan sepenuhnya oleh orang tua, dapat memperlambat proses kemandirian ini.

Anak-anak yang terbiasa dengan homeschooling sejak dini mungkin lebih tergantung pada orang tua dalam hal pengambilan keputusan dan penyelesaian tugas. Ini dapat berdampak pada kemampuan mereka untuk menghadapi tantangan di luar rumah.

Solusi: Orang tua yang menjalani homeschooling perlu memberi ruang bagi anak untuk belajar mandiri. Menugaskan proyek-proyek yang harus diselesaikan anak tanpa bantuan langsung dari orang tua dapat membantu anak mengembangkan kemandirian.

7. Risiko Kesehatan Mental

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun