Pembiayaan adalah suatu bentuk pinjaman yang diberikan oleh lembaga keuangan kepada individu atau perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dana.Â
Sumber gambar: Bfi.co.id
Saat ini, ada dua jenis pembiayaan yang umum digunakan, yaitu pembiayaan syariah dan konvensional. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu memberikan dana kepada peminjam, namun terdapat beberapa perbedaan antara pembiayaan syariah dan konvensional. Dalam artikel ini, kami akan membahas 15 perbedaan antara kedua jenis pembiayaan tersebut.
Perbedaan dalam Prinsip
Salah satu perbedaan mendasar antara pembiayaan syariah dan konvensional terletak pada prinsip yang digunakan. Pembiayaan syariah didasarkan pada prinsip-prinsip syariah yang terdapat dalam Islam, sedangkan pembiayaan konvensional didasarkan pada prinsip bunga yang terdapat dalam sistem kapitalis. Prinsip syariah melarang penggunaan bunga dan mempromosikan prinsip keadilan, keberlanjutan, dan keberkahian.
Keuntungan Meminjam Secara Syariah dan Konvensional
Ketika meminjam uang secara syariah, Anda tidak akan dikenakan bunga. Hal ini berarti Anda tidak perlu membayar lebih dari jumlah yang Anda pinjam. Selain itu, pembiayaan syariah juga mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat dan mempromosikan keadilan dalam sistem keuangan.
Sementara itu, meminjam uang secara konvensional memberikan Anda akses ke dana yang lebih besar dibandingkan dengan pembiayaan syariah. Namun, keuntungan ini seringkali dibayarkan dengan bunga yang tinggi, yang dapat meningkatkan beban keuangan Anda.
Asas Bagi Hasil vs Bunga
Pembiayaan syariah beroperasi pada asas bagi hasil, di mana keuntungan dan kerugian dibagi sesuai dengan kesepakatan antara pihak pemberi dan penerima dana. Konsep ini memastikan bahwa kedua belah pihak memiliki insentif untuk berhasil karena keduanya akan merasakan dampak langsung dari hasil usaha.
Di sisi lain, pembiayaan konvensional bekerja pada asas bunga tetap atau variabel yang harus dibayarkan oleh peminjam, terlepas dari hasil akhir dari investasi atau usaha yang dibiayai dengan pinjaman tersebut.
Penghindaran Gharar (Ketidakpastian) dan Maisir (Perjudian)
Pembiayaan syariah menghindari elemen gharar dan maisir. Gharar adalah ketidakpastian yang berlebihan dalam transaksi, sedangkan maisir adalah perjudian. Prinsip ini memastikan bahwa semua transaksi harus jelas dan bebas dari ketidakpastian yang berlebihan atau spekulasi.
Pembiayaan konvensional tidak selalu menghindari ketidakpastian ini, yang kadang-kadang dapat menyebabkan spekulasi dan aktivitas berisiko yang dapat membahayakan perekonomian secara keseluruhan.