Mohon tunggu...
Yogi Adnan
Yogi Adnan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Digital Enggagement

Hoby Finance book Bloging, games sport writer

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Plus Minus Membuka Usaha Thrifting Baju Bekas

8 Mei 2024   15:05 Diperbarui: 8 Mei 2024   15:08 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manajemen Persediaan yang Kompleks

Mengelola persediaan pada bisnis thrifting dapat menjadi tantangan karena setiap item biasanya unik. Ini berarti Anda harus memiliki sistem manajemen persediaan yang baik untuk melacak apa yang Anda miliki, apa yang perlu diperbaharui, dan apa yang tidak laku.

Persaingan dengan Retail Fast Fashion

Meskipun thrifting menjadi lebih populer, masih ada persaingan ketat dengan toko fast fashion yang menawarkan pakaian baru dengan harga yang sangat rendah. Bisnis thrifting harus menemukan cara untuk bersaing dengan ini, baik melalui pemasaran atau dengan menawarkan pengalaman berbelanja yang berbeda.

Pengawasan Kualitas yang Ketat

Untuk memastikan bahwa pelanggan mendapatkan nilai terbaik untuk uang mereka, pemilik bisnis thrifting harus menerapkan pengawasan kualitas yang ketat. Ini bisa berarti memerlukan lebih banyak waktu dan sumber daya untuk memeriksa dan mempersiapkan pakaian bekas sebelum dijual.

Cara Memulai Bisnis Thrift Shop

Sebelum memulai bisnis thrifting Anda, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

Lokasi adalah faktor penting dalam membuka bisnis thrifting. Anda harus memilih lokasi yang strategis dan mudah diakses oleh pelanggan potensial. Anda juga harus mempertimbangkan biaya sewa dan apakah lokasi tersebut cocok untuk bisnis Anda.

Persediaan

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, membeli pakaian bekas dari supplier adalah cara yang efisien untuk memulai bisnis thrifting. Tetapi Anda juga dapat mempertimbangkan untuk menerima donasi pakaian dari pelanggan. Ini dapat membantu meningkatkan persediaan barang dan mengurangi biaya pembelian dari supplier.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun