Mohon tunggu...
Yoga Utami
Yoga Utami Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu Rumah Tangga

menyemai ilmu di ladang kita

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membludaknya Jamaah Sholat Id Komunitas Indonesia di Auckland Selandia Baru

16 Juni 2018   13:04 Diperbarui: 21 Juni 2018   14:00 1000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika antri untuk mengambil hidangan, seorang kawan yang baik hati meminta saya duduk saja di kursi. Dia berjanji menolong ambilkan bagian saya. Antrian memang luar biasa. Saya sampai kuatir jangan-jangan kawan saya terlalu repot karena dia juga membawa dua anaknya yang masih kecil. Saya habiskan waktu dengan obrolan kecil bersama seorang Ibu. Rupanya beliau sedang mengunjungi keluarga karena cucunya masih kecil dan putra serta menantunya sedang melanjutkan studi. 

Beliau sempat bertanya kenapa tidak ambil makanan. Saya hanya bisa menjawab kalau ada kawan yang menolong. Saya cuma tambahkan saya agak kesulitan berjalan. Si Ibu menanggapi, bertanya sakit apa, apakah osteoporosis.  Saya agak berpikir menjawab, bukan Ibu tetapi multiple sclerosis. Punggung saya spontan dielus si Ibu. Beliau terdiam dan berbisik, seperti sakit Pepeng ya? Saya mengangguk, dan Ibu itu kembali berucap, yang sabar ya. Dan ternyata ketika saya perlahan bertanya, Ibu bekerja di instansi apa ya. Beliau seorang dokter di Jakarta. Oh, saya jadi lega mitra tutur saya bisa memahami penyakit multiple sclerosis.

Dan akhirnya kawan saya datang juga dengan irisan lontong berkuah opor dan beberapa iris rendang. Usai menyantap habis hidangan itu, segera saya susul anak saya yang dibawa ke mobil oleh suami. Senyum manisnya menyambut saya dengan beberapa keping kerupuk di genggamannya. Segera kami menepikan mobil di tempat parkir yang sudah kosong.

Hari ini, puteri saya yang biasa lincah memang tampak sedikit lowbatt, tidak seperti biasanya. Maafkan Ibu dan Bapak lahir batin ya Anakku, sudah menularkan virus flue hingga badan kita meriang bersama. Semoga semaraknya sholat Idul Fitri pagi tadi disertai hidangan lebaran lengkap yang tersaji bisa memulihkan kondisi badan kita lagi. Juga senyum sapa tiap orang yang bertemu membuat kita lebih segar dan tegar menjalani kehidupan dan mensyukuri nikmat karunia Sang Pencipta.

Selamat Idul Fitri

Mohon maaf lahir dan batin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun