Biasanya pesan tersebut seakan-akan berbunyi mengecam pemilik kartu yang terpampang di kaca depan mobil. Intinya, mempertanyakan kesahihan kartu tersebut. Sebuah pesan yang salah alamat.Â
Kejadian seperti ini mendorong saya menuntaskan tulisan thesis saya, arrgh .... Topik saya memang seputar literasi kritis, critical literacy. Terinspirasi dari pesan Paulo Freire, tokoh pendidikan asal Brazil yang melegenda yang berpihak pada kaum yang tertindas (Freire, 1970), bahwa membaca dan menulis bukan sekadar huruf demi huruf, melainkan pemahaman, kepedulian dan kesadaran hingga bersikap membenahi keadaan. Read the word and world, demikian Freire berpesan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H