Misteri karena terkadang serangan terasa hebat, dan terkadang tidak terasakan. Datang dan pergi tak terduga. Solusinya, sang penderita adalah kata kuncinya. Sang penderita harus tahu bagaimana mengontrol dirinya, menyadari batasan-batasan yang memang tidak seperti manusia normal lainnya.
Ada batasan, ada keterbatasan, yang mungkin orang lain tidak menyadari. Sang penderita dari luar terlihat segar, ceria, sehat. Inilah yang seakan ingin diteriakkan, invisible disability.Â
Saya menuliskan ini, secara spontan. Saya adalah seorang yang terdiagnosis MS. InsyaAllah, berikutnya masih diberikan kekuatan, waktu, dan tempat untuk berbagi lebih banyak lagi di sini.
Â
*Keterangan: gambar imaji invisible pain dapat disimak di https://m.facebook.com/MSstation/photos/a.267266256719860.56722.267263406720145/1315074121939063/?type=3&source=48
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H