Skripsi adalah tugas akhir bagi mahasiswa S1 untuk lulus. Isi skripsi berupa karya ilmiah dengan inti yang biasanya berupa pendahuluan, pembahasan, penutup, referensi, hingga lampiran.Â
Masing-masing mahasiswa yang mengerjakan skripsi, memiliki dosen pembimbing yang bertugas memandu proses pengerjaan skripsi. Sehingga agar sampai ke sidang (istilah untuk menyebut ujian skripsi), mahasiswa harus melampirkan tanda-tangan dosen pembimbing skripsi.
Akan tetapi, proses pengerjaan skripsi seringkali tidak berlangsung mudah. Mahasiswa selalu mempunyai masalah dalam mengerjakan skripsi, seperti sulitnya melakukan penelitian lapangan, tidak biasa menulis karya ilmiah, kemalasan, hingga dosen pembimbing skripsi yang susah ditemui.Â
Terkadang hanya gara-gara masalah skripsi, seorang mahasiswa merasa putus asa dengan memutuskan diri untuk D.O., atau paling paling parah sampai ada yang memutuskan untuk bunuh diri.Â
Oleh sebab itu apabila seorang mahasiswa berhasil lulus dalam sidang skripsi, maka hal itu akan menjadi pencapaian terbesar dalam hidupnya. Biasanya ada perayaan dengan teman-teman terdekat, apabila kita lulus sidang skripsi.
Jadi bagaimana cara mengobarkan semangat dalam mengerjakan skripsi ?
1. Sadarilah, Sejauh Ini Kita Telah Berhasil Melewati Semua Perkuliahan, Tinggal Skripsi Saja
Selamat, kita telah berhasil lulus semua mata kuliah mulai dari semester 1 sampai semester 7.Â
Melewati semester 1 sampai semester 7 bukanlah hal yang mudah, banyak mahasiswa yang menghilang atau mengundurkan diri di tengah-tengah semester, baik karena tidak mampu secara finansial maupun karena mereka merasa tidak mampu secara akademik.Â
Kita yang berhasil bertahan di dunia perkuliahan harus bersyukur karena berhasil melewati segala rintangan tersebut.Â
Pertanyaannya, apa kita tidak merasa rugi kalau kita malah bermalas-malasan mengerjakan skripsi sekarang?
2. Datang ke Perpustakaan Jurusan Setiap Hari
Perpustakaan jurusan merupakan istana bagi referensi-referensi yang dibutuhkan untuk mengerjakan skripsi secara spesifik sesuai jurusan yang kita ambil. Apabila kita malas membaca buku di perpustakaan jurusan, tidak ada yang salah bila kita datang ke perpustakaan jurusan sambil membawa laptop, lalu nonton film atau video YouTube.Â
Penulis pernah menjumpai seorang kakak angkatan yang sedang skripsi dan setiap hari dia datang ke perpustakaan jurusan, namun ketika di perpustakaan sang kakak angkatan hanya nonton film, tidak sekalipun dia membuka buku.Â
Alhasil kakak angkatan penulis tersebut setiap hari bertemu dengan para dosen satu jurusan. Seringnya interaksi dengan para dosen dari jurusannya sendiri, akhirnya membuat sang kakak angkatan termotivasi untuk menyelesaikan skripsi.Â
Belum lagi sang kakak angkatan sering bertemu adik angkatan di perpustakaan jurusan, sehingga hal itu memotivasinya untuk lulus.Â
Plus dia dapat bonus masuk ke dalam video profil jurusan karena saking rajinnya pergi ke perpustakaan jurusan.Â
Oleh sebab itu penulis menyarankan agar kita sering pergi ke perpustakaan jurusan, bukan perpustakaan universitas atau perpustakaan pusat, sebab kalau di perpustakaan universitas, kita akan jarang bertemu dengan orang satu jurusan.
3. Sering Melihat Informasi Beasiswa S2 ke Luar Negeri di Internet
Meskipun kita tidak ingin mengambil S2 setelah lulus nanti, akan tetapi apabila kita sering-sering browsing mengenai informasi beasiswa S2 ke luar negeri.
Maka, secara otomatis kita akan termotivasi untuk lanjut kuliah ke ke luar negeri, sehingga hal ini akan berdampak pada meningkatnya keinginan untuk menyelesaikan skripsi agar segera lulus.Â
Kalau kita mencari informasi beasiswa ke luar negeri, jangan lupa membayangkan kondisi negara tempat kampus yang kita sukai, misalkan kita tertarik pada Universitas Leiden, maka kita dapat membayangkan kalau kita hidup di Belanda yang berisi kanal-kanal air, kincir angin, dan bunga tulip.
4. Kalau Bukan Informasi Beasiswa ke Luar Negeri, Coba Cari Informasi Karier yang Sesuai Jurusan Kita di Internet
Kalau misalkan kita tetap tidak tertarik pada informasi beasiswa ke luar negeri, maka kita bisa mencari informasi karier yang sesuai jurusan kita, misalkan kita kuliah di jurusan politik maka kita bisa membayangkan menjadi konsultan politik terkenal, atau kita kuliah di jurusan teknologi informasi, maka kita bisa membayangkan diri kita sebagai CEO Microsoft atau CEO Google.Â
Memang mimpi harus tinggi, oleh sebab itu segera selesaikan skripsi agar kita mempunyai banyak kesempatan untuk meraih mimpi, selagi usia muda.
5. Cari Teman Ngobrol Kalau Jenuh Mengerjakan SkripsiÂ
Ketika kita mengerjakan skripsi, awalnya kita akan merasa bersemangat. Ketika mulai mengetik, kita akan sangat bersemangat. Akan tetapi ketika di tengah-tengah kita akan merasa loyo dan kelelahan.Â
Oleh sebab itu, usahakan cari tempat ngobrol, seperti warkop, kafe, rumah teman, atau sekretariat organisasi kalau kita ikut berorganisasi. Jangan sampai kita jenuh sendirian, karena biasanya itu akan membuat kita merasa stress.Â
Ingat, manusia adalah makhluk sosial, sehingga butuh berbagi cerita dengan orang lain. Kalau kita memang tipe introvert, tidak ada salahnya kita pergi ke kost atau rumah sahabat dekat, tidak mesti ke tempat yang ramai.
6. Jangan Lupa Sering Ikut Siraman Rohani
Sebagai mahasiswa tingkat akhir, kita pasti sering merasa jenuh mengenai skripsi. Oleh sebab itu, kita wajib semakin mendekatkan diri kepada tuhan. Bagi yang muslim, sudah selayaknya kita sering pergi ke masjid kampus.Â
Nah, biasanya masjid kampus sering mengadakan siraman rohani setelah shalat dhuhur maupun ashar, jangan ragu untuk untuk menghadirinya sebab siraman rohani akan menjadi bekal dalam menenangkan jiwa yang sedang galau akibat skripsi.Â
Siapa tahu kita akan lebih tenang dan bersabar dalam menghadapi dosen pembimbing skripsi apabila mereka susah ditemui.
7. Jangan Dengarkan Omongan Negatif dari Mana Saja, Terutama Kakak Angkatan Semester Tua
Semester tua yang dimaksud disini adalah kakak angkatan yang telat lulus. Beberapa dari mereka mungkin memotivasi kita agar jangan seperti mereka yang tidak lulus-lulus.
Namun ada juga dari kakak angkatan semester tua yang menakut-nakuti mahasiswa yang baru mengerjakan skripsi dengan mengesankan bahwa skripsi itu sulit sambil menyalahkan dosen pembimbing skripsi mereka yang mereka anggap mempersulit mereka untuk lulus.
Padahal itu mereka tidak segera lulus karena kesalahan mereka sendiri yang tidak tanggap ketika dihubungi oleh dosen pembimbing skripsi.
Jadi tugas kita cukup dengarkan saja omongan negatif mereka, kalau misalkan dosen pembimbing skripsi sulit dihubungi, ya segera konsultasi pada ketua jurusan.Â
Jadi kesankan dalam pikiran "Yang terpenting saya sudah berusaha maksimal dalam mengerjakan skripsi, urusan lain belakangan".Â
Pokoknya kerjakan saja sebisanya, sehingga ketika kita nantinya dipanggil oleh pihak jurusan karena skripsi kita tidak selesai-selesai, kita sudah memiliki bukti bahwa kita sudah berusaha mengerjakan skripsi.
Demikian cara mengobarkan semangat untuk mengerjakan skripsi. Intinya skripsi itu tidak sesulit yang dibayangkan, jadi kita kerjakan saja dengan santai. Dan tetap ingat "Tidak ada dosen yang menginginkan kita D.O !" Terima kasih,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H