Mohon tunggu...
Yogaswara F. Buwana
Yogaswara F. Buwana Mohon Tunggu... Freelancer - Pemikir Bebas

Manifesto Kaum Bodo Amat

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Ini Alasan JKT48 Menjadi Sahabat Quarter-Life Crisis Terbaikmu

20 Februari 2023   16:23 Diperbarui: 20 Februari 2023   16:51 1430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu tempat perubahannya adalah berdirinya shopping mall. Sang pria tersebut kemudian ingat cinta pertamanya dulu, akan tetapi dia segera mengetahui bahwa cinta pertamanya tersebut sudah menikah dan memiliki anak. Selain itu rumah cinta pertamanya yang dulu toko minuman kini telah berubah menjadi mini market. Sang pria kemudian hanya mampu melihat tanpa mampu memanggil sang cinta pertama.

Sekilas lagu "Seventeen" hanya terlihat menceritakan mengenai penyesalan seorang pria yang terlambat mengatakan suka pada cinta pertamanya. Akan tetapi lagu ini juga sesuai untuk orang yang mengalami quarter-life crisis. Lirik "Aku terlambat bilang suka kepadamu" bisa juga dimaknai ketidakberanian sang pria mengungkapkan rasa suka dulu, sehingga sang pria merasakan kegagalan cinta di usianya yang sekarang. Lagu ini dikemas dengan ceria sehingga tidak begitu menyedihkan.

Ketiga adalah "Soramimi Rock" atau dalam bahasa Indonesia berjudul Salah Dengar Rock. Dari kedua lagu di atas "Soramimi Rock" adalah lagu yang paling sesuai dengan quarter-life crisis. Lagu ini menceritakan orang yang kesepian ketika menginjak dewasa, sehingga dalam pikirannya terkenang masa kecilnya. Ketika menjadi dewasa dia sering melamun karena tidak siap dengan usia dewasa yang cepat datang. Lagu ini juga memberikan semangat bagi mereka yang belum siap dewasa, termasuk juga semangat dalam meraih impian yang belum terwujud.

Menurut penulis lagu "Soramimi Rock" dikemas dengan cukup indah, sebab membawa pendengar ke dalam imajinasi alam yang indah seperti lirik "setiap mentari terbenam", "Di langit malam bintang mulai bersinar",  atau "setelah mentari tenggelam". Dengan lirik-lirik tersebut pendengar akan terhibur dan bahkan terobati ketika menghadapi quarter-life crisis. Memang alam adalah obat psikologi terbaik dalam kehidupan ini, dan salah satu cara untuk menggapai obat tersebut dengan cara berimajinasi.

Terakhir adalah lagu "Koko ga Rhodes da, Koko de Tobe" atau dalam bahasa Indonesia "Disini Rhodes, Lompatlah !. Lagu ini memberikan semangat kepada orang-orang yang mengalami depresi akibat quarter-life crisis. Di dalam liriknya, Lagu "Disini Rhodes, Lompatlah !" menggambarkan orang yang sudah berjalan jauh menuju impian. Orang tersebut sudah sampai di kaki gunung, akan tetapi puncak gunung tersebut masih tertutup awan. Puncak gunung tersebut menggambarkan impian yang masih sulit dicapai, karena pada kenyataannya mendaki tidaklah mudah. 

Orang yang akan mendaki kemudian merasa putus asa dan menyerah, akan tetapi lagu ini kemudian menampar orang tersebut untuk tetap maju ke depan tidak perlu menoleh ke belakang. Makna terpenting dari lagu "Rhodes, Lompatlah Disini" adalah menekankan pada orang yang akan mendaki tersebut untuk tidak merengek dan mengeluh meskipun dilewati oleh orang yang memulai setelah dia.

Dalam sudut pandang penulis lagu "Koko ga Rhodes da, Koko de Tobe" cocok untuk didengarkan oleh orang yang mengalami quarter-life crisis. Terutama bagi mereka yang merasa orang yang lebih muda dari mereka lebih sukses, atau teman mereka yang memulai usaha belakangan lebih sukses daripada mereka yang memulai usaha belakangan. Liriknya sangat bersemangat akan mengobati mereka yang terkena quarter-life crisis. Sama seperti "Soramimi Rock", lagu "Koko ga Rhodes da, Koko de Tobe" juga memakai imajinasi alam sebagai obat psikologis bagi pendengarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun