Mohon tunggu...
Yogaswara F. Buwana
Yogaswara F. Buwana Mohon Tunggu... Freelancer - Pemikir Bebas

Manifesto Kaum Bodo Amat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Single JKT48 yang Mungkin Guru SMA Perlu Perdengarkan

27 Mei 2021   19:54 Diperbarui: 15 Juni 2021   18:56 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak banyak lagu percintaan yang mengisahkan mengenai masa remaja tapi juga mengandung nilai pendidikan. Ya setidaknya saya belum pernah menemui kecuali lagu atau single dari JKT48 yang berjudul "Kesimpulan Yang Sedikit Membuatku Malu Setelah Beberapa Hari Berpikir Akan Berubah Seperti Apakah Hubungan Kita Jika di Jalan Penuh Pohon Rindang Kukatakan Indahnya Senyum Manismu Dalam Mimpiku" atau disingkat menjadi "Indahnya Senyum Manismu". 

Dalam bahasa Jepang versi AKB48 single ini berjudul "Kimi no hohoemi wo yume ni miru". JKT48 sendiri merilis lagu ini tahun 2017 sebagai single ke-17.

Dari liriknya kita bisa melihat bahwa lagu ini sebenarnya memiliki makna mendalam bagi para remaja SMA yang sedang jatuh cinta akan tetapi perasaan cinta itu ditahan karena mencegah kebebasan orang yang dicintai hilang akibat terkekang oleh hubungan asmara. 

Seperti yang kita ketahui masa remaja adalah masa paling indah bagi sebagian besar orang. Masa penuh kenangan yang bebas dan rentan mencoba hal-hal yang baru. Inilah masa penentuan ke mana orang akan menuju, apakah ke hal yang baik atau hal yang buruk. Ya sebut saja hal yang baik adalah aktif dalam kegiatan dan organisasi sekolah ataupun memprioritaskan prestasi akademis. 

Nah, sementara hal yang buruk ini berupa minum minuman keras, balap liar, hingga seks di luar nikah yang dalam beberapa kasus menyebabkan kehamilan. Tentu saja untuk kasus hal buruk terakhir menjadi titik perhatian karena apabila terjadi maka sudah dipastikan masa remaja yang indah terancam hilang. 

Memang masa remaja terutama anak-anak SMA, suka mencoba hal-hal yang baru. Begitu pula mimpi-mimpi mereka yang masih mentah, inilah masa-masa mengkhayal masa depan yang penuh kebebasan. Pikiran mereka sudah berkembang alias bukan anak-anak lagi yang bisa diatur sepenuhnya oleh orang tua, akan tetapi mereka juga belum merasakan susahnya mencari kerja dan uang layaknya orang-orang dewasa. Jadi ya banyak yang menikmati masa-masa ini.

Untuk masalah asmara, masa SMA merupakan masa-masa penuh drama. Ya, banyak dijumpai anak-anak SMA berpacaran dan masuk ke alam romantis. Kalau bahasa alay-nya "Serasa Dunia Ini Milik Berdua". 

Penulis sendiri sebenarnya nggak terlalu paham karena tidak pernah pacaran. Tapi dulu waktu SMA memang ada beberapa teman penulis yang berada dalam alam romantis. Tidak tahu bagaimana kabar mereka-mereka sekarang yang pernah mesra selama masa SMA.

Salah satu hal yang paling rawan di masa SMA dalam dunia percintaan remaja adalah seks di luar nikah. Sepertinya ini menjadi problem sendiri dan sangat membuat orang tua begitu khawatir, terutama mereka yang memiliki anak remaja perempuan. 

Kalau di dunia barat dan Jepang, hal ini biasa asalkan tidak hamil saja. Tapi di Indonesia yang masih memegang teguh nilai agama, tentu saja hal ini dianggap noda dan aib yang mesti dihindari. Tidak jarang kita menemukan kasus remaja yang hamil di luar nikah hingga kemudian harus putus sekolah. Artinya kalau sampai hamil di luar nikah pada saat usia sekolah, masa depan sudah hilang. Meskipun kita tidak dapat menjudge "masa depan hilang" begitu saja.

Oke, single "Indahnya Senyum Manismu" menurut saya bisa menjadi salah satu solusi untuk mencegah efek dari dunia percintaan remaja. Lagu ini mengisahkan seorang remaja pria yang terjebak dalam "Friendzone" dengan remaja perempuan yang usianya lebih muda. 

Sebenarnya menurut penulis ini bukan terjebak dalam "Friendzone" akan tetapi memang ada kesadaran untuk membiarkan remaja perempuan yang dicintai itu meraih masa depannya tanpa terjebak ikatan cinta. Lirik "Biarlah perasaanku kupendam saja jalan kita ini sudah cukup, sama seperti dahulu aku ingin menjagamu dan tertawa lepas ceria". 

Nah lirik ini bermakna bahwa memang si remaja pria jatuh cinta pada sang remaja perempuan, akan tetapi dia tidak ingin dalam bentuk ikatan asmara melainkan hanya bertekad menjaga saja agar sang remaja perempuan tidak merasa terikat dalam asmara (pacaran) sehingga sang remaja perempuan bisa tertawa lepas ceria tanpa beban. 

Lalu lirik selanjutnya "Biarlah perasaanku kupendam saja, sudah kubulatkan tekad ini, untuk bisa menahan perasaan ini ke dirimu, terus seperti sekarang". Dalam lirik tersebut sang remaja pria bertekad untuk memendam perasaan cinta ke remaja perempuan secara mantap.

Selanjutnya si remaja pria terus membayangkan sang remaja perempuan. Ada lirik "Tiap tapak di atas daun, terasa rinduku padamu" akan tetapi disusul lirik "Haruskah aku rebut kebebasanmu itu, yang terbang terbawa sang angin". 

Nah di lirik tersebut adalah penegasan nilai pendidikan dari lagu ini yakni "haruskah aku rebut  kebebasanmu itu?" Di sini sebenarnya letak utama dari lagu tersebut ini yang mungkin hampir tidak mungkin ditemui di lagu percintaan remaja yang lain. 

Maknanya dalam lirik tersebut, si remaja pria tentu saja mempertimbangkan apabila mengikat tali asmara dengan sang remaja perempuan berarti akan terjebak dalam ikatan cinta yang bisa saja mengganggu kebebasan sang remaja perempuan, baik dalam pertemanan maupun dari sisi akademis. 

Ya, masalah cinta memang seringkali mengganggu akademis dan tentu saja masa depan. Di sini si remaja pria dapat dimaknai tidak mau mengganggu kebebasan dan masa depan sang remaja perempuan hanya gara-gara perasaan suka.

Melangkah lirik lainnya "Ku masih terlalu cepat tuk bilang suka, aku katakan ke diri sendiri, sudah tak perlu pusingkan hubungan kita berdua, masa depan masih sangat panjang". Nah di sini terlihat ada kata "masa depan", yang artinya si remaja pria memikirkan juga masa depan mereka berdua. 

Si remaja pria tidak ingin terburu-buru untuk menyatakan suka pada sang remaja perempuan karena banyak kesempatan di lain waktu (masa depan masih panjang). Di sini terlihat nilai pendidikan bahwa perasaan suka atau cinta tidak harus buru-buru mengikat asmara akan tetapi perlu banyak pertimbangan. Di sini si remaja pria tidak ingin egois, melainkan membiarkan sang remaja perempuan tetap merasakan kebebasan selayaknya para remaja lainnya dalam menentukan masa depan.

Jadi single ini mengajarkan bahwa "cinta" itu tidak harus buru-buru mengikat tali asmara bila masih usia remaja. Perasaan cinta yang bergejolak itu sudah selayaknya dipendam demi menyelamatkan masa depan yang panjang dan cerah. Nah, jadi mungkin saja para remaja SMA akan terinspirasi dari lagu ini, sehingga efek negatif dari cinta remaja bisa dicegah dan dijauhkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun