Tidak hanya sebagai pemilik jiwa yang lemah, pengecut, yang hanya bisa bersembunyi, mengeluh, serta menyalahkan satu sama lain. Cukup sudah perdebatan yang tidak menumbuhkan kebermanfaatan. Malah hanya dapat merongrong persatuan dan kesatuang bangsa.
Peringatan Hari Pahlawan Nasional tahun ini bertepatan dengan hari besar Agama Hindu, yaitu Hari Suci Galungan. Hari di mana masyarakat Hindu meyakini sebagai peringatan kemenagan Dharma melawan Adharma. Â Galungan jatuh pada hari Rabu Kliwon, Wuku Dungulan menurut kalender Saka.Â
Dijelaskan pada lontar (kitab) Sunarigama dijelaskan bahwa galungan merupakan bersatunya rohani dan pikiran sehingga memperoleh pandangan yang terang untuk melenyapkan segala kekacauan pikiran. Kekecauan pikiran inilah yang menjadi asal muasal dari keburukan, kebatilan (Adharma). Sehingga akan muncul pikiran yang baik, penuh dengan kebajikan (Dharma).
Dari pikiran inilah kemudian menyebar dalam perkataan maupun perbuatan dengan penuh kebajikan. Menolong sesama, bergotong royong, bersatu padu memperjuangkan berbagai permasalahan yang saat ini kita hadapi. Nilai-nilai ini harus kita praktikkan, dalam keseharian kita.Â
Jangan hanya menjadi penonton saja. jangan hanya menjadi penghayal saja. jangan hanya menjadi pengecut, bahkan menjadi penebar keburukan atau kebatilan, sehingga menjadikan kondisi masyarakat yang semakin kacau. Untuk itu marilah kita menjadi Pahlawan untuk diri kita dan orang lain. Bersatu padu membasmi kebatilan dengan pikiran yang baik, penuh dengan nilai-nilai kepahlawanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H