Kemudian kembali digabung menjadi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Namun Badan Riset dan Inovasi Nasional memmiliki kekuatan yang mandiri membawahi empat lembaga penelitian yaitu LIPI, BPPT, BATAN, dan LAPAN. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan intensitas kemajuan riset nasional.Â
Di tengah Pandemi COVID-19 ini dapat menemukan dan menciptakan inovasi teknologi tepat guna, dalam menanggulangi berbagai permasalahan yang ditimbulkan.
Begitu pelannya perjalanan riset Indonesia tentu disebabkan oleh berbagai faktor seperti misalnya dana penelelitian yang masih rendah, walaupun belakangan semakin ditingkatnkat, kemudian SDM dalam IPTEK masih rendah, bahkan baru 14% yang bergelar doktor, penyebab yang ketiga adalah masih kurang terciptanya ekosistem inovasi di berbagai sektor.Â
Inilah yang menyebabkan lambatnya laju perkembangan riset nasional. Tentu hal ini akan mempengaruhi posisi Indonesia dari segi Ilmu pengetahuan, taraf hidup, bahkan ekonomi.Â
Negara maju bahkan telah menerapkan ekonomi berbasis inovasi, begitu pula sektor kesehata, industry, pendidikan, dll. Tiga permasalahan ini harus segera diberikan perhatian dengan mencarikan solusinya.
Dana penelitian tentu harus ditingkatkan dari tahun ke tahun, dengan merancang penelitian tepat guna, efektif dan efisien. Tidak hanya memanfaatkan dana dari pemerintah, melainkan dana-dana dari pihak swasta.Â
Perusahhaan-perusahaan besar di Indonesia hendaknya senantiasa membantu berbagai riset yang sedang berlangsung, terutama dari peneliti-peneliti muda, baik dari level anak sekolah, mahasiswa, guru, dosen, dan berbagai peneliti di segala sektor.Â
Pemberian dana ini hendaknya dilakukan melalui sistem jemput bola, dimana pihak pemerintah dan swasta melakukan pencarian peneliti-peneliti muda yang bertalenta, dengan mendatangi lembaga-lembaga sekolah, kampus, dll.
Begitu pula permasalahan SDM. Mempersiapkan SDM Dalam bidang IPTEK tentu tidaklah mudah. Minat masyarakat terhadap IPTEK masih sangat rendah.Â
Hal ini bisa diketahui dari banyaknya anak atau mahasiswa yang memilih ilmu sosial daripada ilmu pasti. Padahal IPTEK lebih ditopang oleh ilmu matetamtis dan ilmu alam.Â
Diantara masyarakat kita masih kurang kesadaran akan pentingnya menekuni ilmu-ilmu ini dari sejakk ini. Masih dianggap ilmu yang kurang mampu sebagai bekal hidup dalam mencari uang atau bertahan hidup. Serasa masih kurang dihargai jika ada individu yang menekuni bidang ini.Â