Teknologi merupakan sebuah alat, benda dan bahkan pemikiran yang diciptakan dan memiliki manfaat yang sebesar-besarnya bagi kehidupan masyarakat. Teknologi diartikan sebagai sebuah pembaruan yang dapat membantu meringankan dan mempercepat segala aktivitas manusia.
Memang tidak semua teknologi merupakan sebuah hal yang prestisius, bisa saja hal sederhana, namun dapat meringankan dan meningkatkan taraf hidup manusia pada umumnya. Teknologi tidak muncul begitu saja, namun perlu adanya sebuah proses-proses ilmiah dalam sebuah penemuan inovasi.
Prisnsip-prinsip ilmiah yang umum dilakukan dalam sebuah penelitian seperti mengidentifikasi dan merumuskan maslah, menyusun kerangka penelitian, merumuskan hipotesis, menguji hipotesis, dan meranarik kesimpulan.
Sehingga untuk mendapatkan sebuah inovasi teknologi tentu tidaklah mudah. Begitu pula sebaliknya, hal ini tidaklah sulit pula, asalkan setiap individu memiliki kemauan dan kemampuan di bidang penelitian akan kebaharuan teknologi. Inilah masalahnya, Indonesia seperti berjalan dengan sangat pelan dalam bidang Riset.
Sebenarnya Riset di Indonesia diawali dari sebelum masa kemerdekaan, dimulai dengan adanya pendirian beberapa kampus mentereng dan wilayah konservatif sebagai tempat penelitian kala itu.
Setelah masa kemerdekaan terjadi pergulatan yang panjang, dimana diawali dengan dibentuknya Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia (MIPI), kemudian enam tahun kemudian dibentuknya Departemen Urusan Riset Nasional (DURENAS), Kemudian dirbuah menjadi Lembaga Riset Nasional (LEMRENAS). Kemudian LEMRENAS dan MIPI dibubarkan dan dibentuklah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Tidak hanya sampai di situ saja, perkembangan riset dan teknologi di Indonesia mencapai titik keemasannya ketika Indoensia mampu membuat pesawat N-250 yang seluruhnya mampu dibuat oleh putra-putri terbaik Indonesia.
Begitupula diberbagai sektor seperti perkembangan penelitian atom melalui BATAN, perkembangan roket dan antariksa melalui LAPAN, serta biomolekuler EIJKMAN.
Penerbangan N-150 inilah didaulat sebagai hari kebangkitan teknologi nasional HAKTEKNAS dan pada 10 Agustus 2021 ini diperingati hari HAKTENAS yang ke-26 dengan mengabil tema “Integrasi Riset untuk Indonesia Inovatif dengan sub-tema "Optimisme Inovasi Berbasis Teknologi di Tengah Pandemi”.
Tema ini tentunya bertujuan untuk menggembleng riset nasional untuk menciptakan teknologi terkini untuk mempermudah kehidupan masyarakat di tengah Pandemi COVID-19.
Di era Presiden Jokowi ini sempat beberapa kali dirubah misalnya dipisahkannya antara kementerian pendidikan dan kebudayaan dengan kementerian pendidikan tinggi dan badan riset dan inobvasi nasional.