Sebagai perempuan Bali khususnya para ibu-ibu di bali mempunya tugas tambahan yaitu menyiapkan sarana atau upakara persemabahan kepada Tuhan (Ida Sang Hyang Widhi Waca). Setiap hari para Ibu-ibu di Bali akan menyiapkan dan melakukan proses pemujaan yang dihaturkan kepada Beliau di atas sana sebagai wujud syukur atas kehidupan ini. Dengan harapan pula anak dan keluarganya tetap dalam lindunganNya. Diberikan pula berkat dan rejeki untuk kehidupannya.
Di samping itu tugas Ibu juga bertambah dimana harus menemani anaknya untuk melakukan pembelajaran jarak jauh di rumah. Pandemi menyebabkan anak tidak dapat memperoleh pendidikannya di sekolah sehingga harus dilakukan berlajar dari rumah (BDR). Sehingga anak harus selalu ditemani dalam belajarnya. Ibu menjadi jembatan anatara Guru dan Anak. Ibu menerjemahkan bahasa guru ke anaknya. Ibu menjelaskan apa yang dijelaskan oleh guru sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh anak. Tidak jarang pula Ibu harus ikut belajar untuk dapat lebih memahami se
Menemani anak ketika berada di rumah juga bukanlah perkara yang mudah. Bagaimana seorang ibu senantiasa menjaga situasi rumah agar tetap nyaman untuk anaknya. Di sinilah perlu sebuah kecerdasan ide-ide yang brilian untuk menciptakan berbagai aktifitas rumah yang menyenangkan untuk anaknya.Â
Seorang ibu berusaha mendesain aktivitas yang menggembirakan. Anak haruslah tetap sehat dengan melakukan kegiatan olahraga bersama. Yang terpenting adalah membiasakan anak melakukan aktivitas harian di rumah seperti melibatkan anak dalam menjaga kebersihan, memasak, merawat tanaman, dll.
Setelah kita mengingat apa yang telah Ibu kita lakukan dan perjuangkan. Kita akan merasa kecil di hadapan Ibu kita. Apalah artinya diri kita jika dibandingkan seorang Ibu yang layak disematkan dengan sebutan seorang pahlawan. Sudah sepatutnya kita menghormati Ibu kita, menghargai kerja keras mereka.Â
Kita haruslah selalu meberikan kasih saying kita kepada Ibu walaupun hal ini bukanlah sebuah pembayaran hutang. Karena kita tidak akan mampu membayarnya. Namun walaupun kita tidak akan pernah dapat membalas cinta kasih, apa yang diberikan Ibu kepada kita, setidaknya kita harus memberikan kasih sayang dan membuat Ibu kita bangga terhadap diri kita. Hanya itu yang mampu kita berikan kepada Ibu kita.
Peluklah Ibumu dengan erat, ajaklah beliau berbicara, mengobrol, membicarakan kisah pilunya terdahulu. Buat mereka bangga dengan apa yang telah kita lakukan. Sesibuk apapun kita, semestibya kita meluangkan waktu untuk dapat bercengkrama dengan Ibu. Pada Hari ini Selasa, 22 Desember merupakan perayaan hari Ibu, semoga setiap anak di manapun berada dapat meluangkan waktunya menyapa Ibunya dan menanyakan kabar Ibunya. Semoga para Ibu tetap kuat dan tegar sehingga mampu menjadi sosok Ibu yang hebat. Bersyukurlah telah terlahir menjadi seorang perempuan, seorang Ibu. Selamat Hari Ibu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H