Pertanyaan untuk mengetahui akar masalah (root cause) suatu topik. Biasanya menggunakan kata kunci ‘Apa penyebab..’. Contoh:
“Menurut Anda, apa penyebab penetrasi internet di Indonesia masih sangat tertinggal dari negara ASEAN lain?”
- Eksploratif positive
Pertanyaan ekploratif positive berarti mencoba menganalisa faktor-faktor yang bisa berkontribusi positif terhadap pemecahan sebuah permasalahan. Contoh:
“Menurut Anda, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesuksesan e-commerce Indonesia untuk bersaing dengan e-commerce dari negara-negara ASEAN seperti Singapura?”
- Eksploratif negatif
Kebalikan dari eksplorasi positif. Pertanyaan jenis ini melihat aspek negatif dari suatu permasalahan. Dan memunculkannya sebagai isu. Contoh:
“Menurut Anda apa saja yang harus diwaspadai pelaku usaha Indonesia untuk bersaing dalam MEA?”
- Komparatif
Membandingkan sesuatu dengan yang lebih sukses, selalu membuat kita kelihatan lebih cerdas. Tapi kita harus punya contoh sukses yang bisa dijadikan studi kasus. Contoh:
“Dibandingkan dengan Uni Eropa, kira-kira apa yang harus dilakukan oleh ASEAN untuk mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi dan mengurangi ketimpangan antar anggotanya?”
- Prediktif
Pertanyaan prediktif berarti bicara masa depan. Biasanya ia akan membicarakan apa yang terjadi kemudian. Anda bisa bertanya
“Menurut Anda, dengan kondisi yang ada, bagaimana perekonomian ASEAN 5 tahun lagi?”
- Imaginatif - What If
Berisi pengandaian. Anda bisa memasukkan skenario yang belum terpikirkan. Pertanyaan ini sangat bagus untuk memancing ide-ide baru. Contoh: