“Ya Tuhan, ampunilah dosa hamba. Sudah bertahun-tahun hamba di neraka, tolong hentikan siksa ini dan masukkan hamba ke surga”
Karena kasihan, Tuhan pun membukakan pintu surga untuknya.
“Baiklah, Kubukakan pintu surga untukmu”
Karena girang bukan kepalang, orang tadi langsung jingkrak-jingkrak dan berlari meninggalkan ‘kompleks neraka’. Begitu kagetnya ia ketika ternyata ada sungai yang memisahkan surga dan neraka. Didalam sungai banyak monster dan setan.
“Tuhan, bagaimana cara ke surga?”
Tiba-tiba ada suara:
“Gunakan akalmu, optimalkan sumber dayamu, semua kubebaskan kepadamu”. Kata suara ghaib itu.
Orang itu sadar, ia ada di neraka, dan ingin menuju ke surga. Dan pintu surga sudah terbuka! Ia hanya perlu kesana. Ia tahu ada sungai yang membatasi dan harus melintasinya. Ia butuh alat untuk menyebrang sungai.
Setelah melihat sekeliling, ia akhirnya mengambil pohon-pohon untuk menciptakan rakit. Urusan tenggelam itu belakangan, yang penting ia sudah membuat rakit dan mengarungi sungai. Membelah arus, menuju surga yang ia impikan.
Matrix Neraka-Surga
Cerita diatas hanyalah perumpamaan. Neraka adalah kondisi kita saat ini. Surga adalah hal yang ingin kita tuju. Sungai adalah hambatan yang menghadang. Kita harus tahu apa hambatan yang ada baru kemudian bisa menentukan solusi untuk mengatasi hambatan itu.