Temen2 yang lain udah keren2. Ada yang buat ondel-ondel Foke vs Jokowi, ada yang jadi robot, ada celengan, ada yang bisa jadi tempat serba guna, ada juga yang bisa jadi tempat sampah, oh maap saya salah liat. Itu tempat sampah beneran bikinan pabrik.
[caption id="attachment_208947" align="aligncenter" width="516" caption="Nampang dulu.."]
Dekonstruksi kreatif
Dalam sebuah buku yang saya baca zaman dulu kala (suer bacanya pas SMP klo ga salah), ada metode invention (penemuan) yang dilakukan oleh Leonardo Da Vinci. Seperti kita tahu, Da Vinci, adalah penemu berbagai hal (tapi dia bukan penemu Da Vinci Code). Salah satu resep rahasianya adalah kemampuan melakukan tiga tahap gagasan:
1.      koneksi,
2.       ciptaan,
3.      terapan.
Koneksi adalah usaha menghubungkan dua hal yang tidak berhubungan. Misalnya kita ingin menghubungkan IKAN dan MOTOR (random aja, kata ini terlintas karena saya lagi laper dan sedang nonton Moto GP). Kita coba cari koneksinya. Misalnya, ikan dan motor sama-sama bisa bergerak.
Kita masuk tahap kedua. Mencoba menggali permasalahan dan mencoba datang dengan solusi. Ikan bergerak di air, lalu motor bergerak di darat. Bagaimana kalau kita menciptakan ikan yang bisa ngebut? Atau motor yang bisa disarden? Oh kebalik. Ikan itu ciptaan Tuhan, motor ciptaan Yamaha. Bagaimana kalau kita buat motor yang bisa ngebut di air???
Langsung deh ke fase ketiga. Terapan. Teettt teretttt... jadilah Jet Ski... hahaha. Karena jet ski udah ada duluan sebelum tulisan sampah ini dibuat, setidaknya langkah2 diatas mampu membantu kita mengembangkan konsep kreatif yang bisa menjawab permasalahan umat manusia di bumi yang fana ini. Karena pasti pencipta Jetski, menggunakan logika diatas hehehe.
Lantas apa hubungannya dengan Kutakatik? Pastinya hubungan intim donk. Karena dengan mengikuti kelas kreatif seperti Kutakatik membuat kita melihat dengan mata berbeda. Barang bekas atau sampah, bukanlah sampah selama kita tidak memperlakukannya seperti sampah.