Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Tahun-Tahun yang Menyala (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Langit Kota Malang yang Kian Terasa Sepi

26 Juli 2024   14:11 Diperbarui: 26 Juli 2024   14:13 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi: Langit Kota Malang yang Kian Terasa Sepi

Langit Kota Malang yang kian terasa sepi
Ketika kita berpisah untuk melanjutkan jalan yang berbeda
Kenangan pernah bersama
Kita duduk, bercanda dan tertawa

Bu Hajar, ingatkah engkau akan kenangan, ketika daku salah baju. Dan engkau nasihati daku untuk selalu disiplin dan taat aturan?

Bu Atik, ingatkah engkau akan momen, ketika  kita saling bekerja sama, menciptakan sebuah penampilan pelepasan kelas 9?

Kini saatnya kami melepaskan engkau berdua. Namun percayalah, Bu Atik dan Bu Hajar, namamu selalu terukir di hati kami.

Terima kasih atas kebaikan dan keteladanan yang telah engkau tunjukkan. Doa terbaik dari kami selalu menyertai langkah kalian di sepanjang perjalanan hidup.

Puisi Yoga Prasetya untuk Bu Hajar dan Atik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun