Di senja yang ramai, banyak senyum-senyum tercipta. Dari kehidupan yang masih berupa tunas. Mereka adalah jiwa haus akan ilmu pengetahuan.Â
Ramadan, mereka bertemu lagi. Menunggu orang pembawa takjil yang enggan datang. Dan pukul empat mereka harus pergi.Â
Ini tentang kebersamaan aku, kamu, mereka. Bermain kata hingga senja menghilang. Tapi ini masih tentang ramadan.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!