Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Tahun-Tahun yang Menyala (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Diary Pemuda Bersayap Hitam (Bagian 15)

22 Januari 2024   06:49 Diperbarui: 22 Januari 2024   07:14 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Diary Pemuda Bersayap Hitam (Bagian 15)

Saat ini kita berada di kelas yang sama. Jangan ada dusta di antara kita. Biarkan semua mengalir apa adanya. Jujurlah pada hatimu.

Biarkan air hujan menggenang di tempatnya. Seperti air hikmah yang akan menggenang di batin kita. Jiwa kita insyaallah akan penuh cinta.

Buanglah keraguan dalam hati. Agar tidak ada rasa menyesal nantinya. Bawalah hatimu pada kepastian. Di sini adalah kelas terbaik menurut kita.

Jika kamu tak kerasan di sini, maka cobalah bertahan. Aku ingin membantumu. Aku ingin menjaga keutuhan kelas ini agar cinta bisa tumbuh dengan subur.

Jika ada ombak yang menghalangimu untuk bahagia, maka lawanlah. Aku ingin membantumu. Aku ingin meretakkan sesuatu yang membuatmu tidak bahagia.

Diary Yoga Prasetya untuk anak-anaknya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun