Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Romansa Kusuma (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Diary Pemuda Bersayap Hitam (Bagian 12)

19 Januari 2024   15:03 Diperbarui: 19 Januari 2024   15:07 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Diary Pemuda Bersayap Hitam (Bagian 12)

Apakah kamu mau melepaskan egomu demi kelas ini? Apakah kamu mau memberikan hasratmu demi kelas ini? Apakah kamu mau merelakan kepentingan pribadimu untuk kelas ini?

Kita di sini demi kesatuan kelas. Mulai detik ini tidak ada kata aku. Tidak ada kata dia. Tidak ada kata mereka. Yang ada hanya kata kita.

Semua kebaikan pasti akan kembali pada untuk diri masing-masing. Namun, kebersamaan itu yang paling penting. Seperti para sahabat nabi yang setia.

Mungkin saat ini kamu belum terlalu mengerti. Namun, akan tiba masanya kamu pasti mengerti apa yang aku tulis. Tulisanku akan menjerit di masa kau sudah dewasa.

Suaraku tak lagi terdengar. Namun, hatiku akan selalu ada di hati kamu, anak-anak yang mau mengikutiku. Yang rela letih untuk memahami kata-kataku.

Diary Yoga Prasetya untuk anak-anaknya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun