Diary Pemuda Bersayap Hitam (Bagian 3)
Anakku, maafkan bila aku belum bisa memberikan yang terbaik untukmu. Ternyata menjadi wali kelas terbaik itu tidaklah semudah yang dipikirkan.
Aku ingin terus belajar. Aku ingin terus mencoba. Untuk mendampingi berproses. Bertahan meski hujan datang tak diduga. Bertahan dari segala macam ujian.
Mungkin, pernah ucap dan tingkahku membuatmu jengkel. Aku tak tahu dan tak bermaksud seperti itu. Jangan sampai ada pertengkaran dalam pikiranmu.
Anakku, ingatlah nasihat ini. Jangan pernah lari dari masalah. Jangan pernah mengejar sesuatu yang tidak kau suka. Jangan pernah mencari perbedaan dalam kesepakatan.
Supaya jiwamu damai. Jauh dari masalah. Karena sesungguhnya manusia tercipta dari unsur yang satu. Kita terbatas oleh ruang dan waktu.
Diary Yoga Prasetya untuk anak-anaknya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H