Aku adalah pemuda bersayap hitam yang tersesat di kota mati. Tidak ada satupun makhluk kukenal. Hanya batu yang tertawa atau pohon yang menangis.Â
Setiap kuterbang, selalu saja ada suara yang mengganggu penglihatan. Setiap kuberjalan, batu-batu menertawakan sikapku. "Hahaha, dasar makhluk bodoh!"
Aku mencoba mendekati pohon yang tak berhenti menangis. Dia menyadari keberadaanku dan mengisyaratkan untuk berbicara. Dia berbisik lirik, "kota ini sedang mengincar pemuda tersesat sepertimu".Â
Cerpen tiga paragraf karya Yoga PrasetyaÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI