Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Romansa Kusuma (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pentigraf: Pemuda Bersayap Hitam dan Pohon yang Berbisik

30 Oktober 2023   11:23 Diperbarui: 30 Oktober 2023   11:42 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku adalah pemuda bersayap hitam yang tersesat di kota mati. Tidak ada satupun makhluk kukenal. Hanya batu yang tertawa atau pohon yang menangis. 

Setiap kuterbang, selalu saja ada suara yang mengganggu penglihatan. Setiap kuberjalan, batu-batu menertawakan sikapku. "Hahaha, dasar makhluk bodoh!"

Aku mencoba mendekati pohon yang tak berhenti menangis. Dia menyadari keberadaanku dan mengisyaratkan untuk berbicara. Dia berbisik lirik, "kota ini sedang mengincar pemuda tersesat sepertimu". 

Cerpen tiga paragraf karya Yoga Prasetya 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun