Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Tahun-Tahun yang Menyala (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Putiba Theosofi MTsN 2 Situbondo (9)

21 September 2023   06:37 Diperbarui: 21 September 2023   06:41 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Putiba Theosofi MTsN 2 Situbondo (9)

Hamba terlahir sebagai makhluk yang ribet. Ditempatkan di sini, tetapi masih memikirkan di sana. Diberi kehidupan santai, memilih untuk lelah.
*
Hanya kematian yang bisa mengakhiri perjalanan ini. Dan husnulkhatimah adalah tujuan akhir dari semua. Jika memang lelah itu jadi kunci, maka tiada keringat yang sia-sia.
*
Sekarang, semakin mantap untuk apa hamba bernapas. Tak perlu peduli cuitan burung. Bahkan, gonggong anjing seperti kaya bakar perjuangan.

Penulis Yoga Prasetya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun