"Eh... Enggak, nak. "
"Oh, baik, Pak."
Anak-anak yang lain menampakkan wajah bingung. Aku mencoba mengalihkan pembicaraan seputar sejarah dinasti Umayyah. Syukurlah, berhasil.
Waktu menunjukkan pukul sembilan. Belum ada yang mengebel. Namun, aku segera menutup pembelajaran. Supaya, anak-anak bisa lekas istirahat dan bersiap untuk pelajaran berikutnya.
Namun, mata anak itu tetap melihatku dengan pandangan tajam. Bulu kudukku tiba-tiba berdiri. Dingin. Padahal, cuaca di kelas ini sedang panas.
"Besok, saya akan menemui bapak," ucap anak itu sambil pamit menuju kantin.
Cerpen Yoga Prasetya, Malang, 14 Maret 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H