Clarence Seedorf, Sepak Bola, dan Islam
Siapa yang kenal Clarence Seedorf? Kalau ada para pembaca tulisan ini yang sudah kenal dengan beliau, berarti hebat sekali. Saya sendiri tidak kenal, hanya tahu kalau beliau adalah pemain legendaris klub bola Real Madrid dan AC Milan.
Dua klub itulah yang membuat saya suka sepak bola. Bagi saya, sepak bola bukan sekadar olahraga, tetapi menjelma menjadi "pertunjukan drama". Para pemain, pelatih, suporter, hingga pers semuanya punya peran yang vital dalam perkembangan sepak bola.
Cita-cita pertama dalam hidup saya (saat usia 10 tahun) ialah menjadi pemain sepak bola. Oleh ayah, saya dimasukkan ke SSB (Sekolah Sepak Bola). Namun, karena fisik saya yang lemah, akhirnya impian saya untuk menjadi pemain sepak bola bertepuk sebelah tangan.
Meski tidak menjadi pemain, saya tetap menjadi bagian dari sepak bola. Setiap ada pertandingan sepak bola di SMP dan SMA, saya selalu menjadi suporter. Rasanya senang sekali bisa menjadi pemain kedua belas di stadion atau lapangan sepak bola.
Beranjak usia 19 tahun, saya berkenalan dengan dunia "football manager". Inilah dunia yang saya cari-cari. Jika suporter hanya berdiri di luar lapangan, maka sebagai manajer saya "berdiri" di samping para pemain. Prestasi terbaik sebagai manajer bola, saya pernah menjadi manajer terbaik di dunia tahun 2024. Ya meski hanya dalam dunia virtual FM Sega. Hehehe.
Saat ini, saya menjalankan hobi sebagai penulis. Saya menulis apa saja yang saya suka dan ketahui. Salah satunya ialah menulis tentang hal-hal yang berhubungan dengan sepak bola.
Saya sangat berterima kasih kepada Kompasiana yang memberi wadah. Sehingga, tulisan sepak bola saya dibaca ribuan kali. Dan pada kesempatan kali ini saya akan kembali membahas Clarence Seedorf.
Beliau baru saja  menjadi mualaf (orang yang baru masuk Islam). Alhamdulillah, ahlan wa sahlan akhi. Semoga beliau bisa menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya.
Sebagai legenda sepak bola, Om Seedorf juga mendapatkan banyak dukungan dari pemain bola Muslim. Melalui instagramnya, kita bisa lihat ada beberapa pemain yang turut bahagia. Misalnya, Kalidou Koulibaly (pemain Senegal dan Napoli) hingga Patrick Evra (legenda Manchester United).
Saya berharap semoga Om Seedorf menjadikan Islam sebagai jalan hidup yang penuh cinta (rahman dan rahim). Saya tidak tahu apakah Om dengan Tante Sophia Makramati sudah resmi menikah. Yang penting bagi saya, apapun agama kita tetaplah saling menghormati dan menjaga perdamaian di dunia.
Berharap perang Rusia dan Ukraina berhenti. Palestina bisa merdeka. Tidak ada lagi islamophobia dan semoga damai selalu dunia kita. Semoga tulisan sederhana ini juga bermanfaat untuk penulis dan pembaca semuanya.
Salam Sastra Matsanewa
Artikel Yoga Prasetya, Malang, 6 Maret 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H