Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Tahun-Tahun yang Menyala (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bacalah Puisiku Sebelum Kau Terlelap

3 Agustus 2021   18:21 Diperbarui: 3 Agustus 2021   18:24 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bacalah Puisiku Sebelum Kau Terlelap

Malam adalah pagi bagi mereka. Dan untuk kita, malam adalah selimut kematian sementara.

Itu semua adalah kehendak-Nya. Dia menciptakan kemerdekaan di antara penjajahan tak kasat mata.

Bisa saja Dia membuat semua tampak damai seperti di surga. Tidak ada pertumpahan darah dan air mata.

Namun, manusia saling berselisih. Mengutamakan ego dan melupakan iman.

Untuk itu, sebelum kau terlelap, bacalah puisiku. Yang berserakan di dunia maya.

"Kuberikan apa yang bisa kuberikan. Sebelum datang masa tidak ada lagi persahabatan dan tertutupnya pertolongan."

Bumi Arema, 25 Zulhijah 1442 H
Puisi Kemerdekaan Yoga Prasetya bagian 9

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun