Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Tahun-Tahun yang Menyala (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Semangkuk Tumis Daging dari Nenek

26 Juli 2021   17:50 Diperbarui: 26 Juli 2021   19:28 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semangkuk Tumis Daging dari Nenek

(ada semangkuk tumis daging di rumah, sebelum nenek pergi meninggalkanku)

Kenapa duka datang beruntun? Kemarin Pak Haji. Sekarang nenekku sendiri.

Malam temaram yang dingin, suara takbir idul adha tiada lagi dikumandangkan.

Kami bercakap-cakap:
"Tumis daging ini, habiskanlah sebelum hangat hilang dari tempatnya."

"Terima kasih Nek. Mungkin esok giliranku yang memasak untuk Nenek."

Jam berputar cepat. Jalanan depan rumah semakin sepi.

***

Azan subuh berkumandang. Pelantang masjid mengabarkan kepergian seseorang.

Sesungguhnya Nenek adalah milik Allah
Dan kepada-Nya pula Nenek kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun