Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Tahun-Tahun yang Menyala (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Dunia Porak-poranda

30 Juni 2021   09:17 Diperbarui: 30 Juni 2021   09:30 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika Dunia Porak-poranda

Ada sebuah kisah tentang dua pemimpin
Yang pertama tiada percaya Allah
Yang kedua bersaksi adanya Sang Esa.

Mereka berdua diberi kekuatan digdaya
Rakyatnya makmur sejahtera
Tanahnya subur tanpa bencana.

Yang pertama datang pada yang kedua
Dengan angkuh dan sedikit congkak berkata:
Aku lebih kuat dan akan hidup abadi.

Yang kedua memperingati yang pertama
Dengan rendah hati dan teduh berkata:
Kita hanya manusia yang tidak sempurna, kembalilah pada-Nya.

Tiba-tiba datang petir dari langit
Gempa memorakporandakan dunia.

Yang pertama roboh dan menyesal
Tiada yang bisa menolong selain Dia.

Yang kedua berdoa, selamat, dan berkata:
Sungguh atas kehendak Allah semua ini terjadi.

East Java, 30 Juni 2021
Puisi Yoga Prasetya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun