Personal Branding, Ketika Tulisanku Jadi Tren Pekan Ini
Bulan Juni 2021 menjadi bulan yang menggairahkan bagiku untuk menulis di Kompasiana. Saatnya kembali membangun personal branding di Kompasiana. Padahal, sebelumnya aku sempat gonta-ganti nama.
Mulai dari Bilik Apresiasi, Kompasianer X, hingga Gus Pras. Semua itu sebenarnya kulakukan untuk menciptakan karakter baru di Kompasiana. Bilik Apresiasi berfokus pada mengapresiasi para kompasianer. Kompasianer X layaknya penulis misterius, sedangkan Gus Pras memanfaatkan trahku sebagai cucu kiai Nahdlatul Ulama.
Kini, kuputuskan kembali menggunakan nama Yoga Prasetya. Nama yang pernah tiga kali mendapatkan artikel utama, langganan K-Rewards, Tren Pekan Ini, Â dan nilai tertinggi. Nama yang semoga membawa hoki dan berkah.
Sungguh aku tak menyangka bahwa tulisanku yang berjudul "Bagaimana Cara Tim Nasional Indonesia Bisa Tampil di Piala Dunia?" dibaca ribuan kali dan menjadi Tren Pekan Ini.
Ini adalah hadiah penghibur dari semesta karena sejak bulan November 2020 hingga awal Juni 2021 tulisanku tidak pernah jadi artikel utama. Padahal, artikel utama jadi satu-satunya cara agar aku segera menjadi kompasianer centang biru. Hiks.
Selain itu, para kompasianer selalu memberi ucapan selamat kepada para peraih artikel utama (AU). AU seakan menjadi prestasi tertinggi di kalangan kompasianer. Jarang sekali ada ucapan selamat untuk yang mendapatkan tren pekan ini.
Di bulan Juni 2021, aku berdoa semoga tulisanku bisa kembali masuk artikel utama dan mendapatkan apresiasi centang biru. Sebagaimana Bang Y Edward Horas, yang baru saja mendapatkan centang biru.
Dengan mendapatkan centang biru, tentu saja personal branding jadi semakin bagus. Aku ingin membangun citra sebagai seorang guru multitalenta. Selain menjadi guru, aku dipercaya menjabat executive producer DY Project yang bergerak di bidang musikalisasi puisi.
Prestasiku sebagai executive producer ialah menjadi juara musikalisasi puisi di tingkat Kota Malang (2017), di tingkat Malang Raya (2018), tingkat nasional di Tangerang, Banten (2019) dan tingkat nasional di Surabaya, Jawa Timur (2020). Ini bukan prestasi yang mudah didapatkan.
Selain menjadi executive producer, aku juga mengisi waktu luang sebagai manajer sepak bola virtual (sisi introver) dan mendirikan Organisasi Sastra Matsanewa (sisi ekstrover). Ternyata aku termasuk kategori ambiver ya. Hehehe.
Pada akhirnya, semua kisah perjalananku sebagai guru multitalenta ini aku tuliskan di Kompasiana. Semoga bisa menginspirasi pembaca di seluruh alam semesta. Amin.
Salam hangat dan sehat selalu
Malang, 12 Juni 2021
Diari Yoga Prasetya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H