Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Tahun-Tahun yang Menyala (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Secangkir Teh di Sore Hari

11 Juni 2021   16:18 Diperbarui: 19 Juni 2021   03:29 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi: Secangkir Teh di Sore Hari

Kawan lama di kantor baru. Mengajak berbincang tentang masa lalu. Penuh kenangan.

Hujan turun dengan derasnya. Menutup pintu untuk pulang lebih cepat. Dia menyuguhkan secangkir teh hangat.

Di sore hari yang suram, kami menertawakan waktu kemarin. Ah, kawanku sekarang jadi pejabat. Sedang aku masih menyapu kelas-kelas yang kotor.

Dunia berputar dengan cepat. Ada yang di atas duduk bahagia. Ada yang di bawah menangis sedu.

Oh, Hujan... Kapan segera reda? Biar aku bisa kembali ke rumah. Menuliskan cerita yang pernah tercipta.

Malang, 11 Juni 2021
Puisi Yoga Prasetya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun