Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Tahun-Tahun yang Menyala (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Ini 3 Perbuatan Baik yang Wajib Kita Kerjakan agar Bahagia Dunia Akhirat

4 Juni 2021   06:08 Diperbarui: 4 Juni 2021   13:00 1200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: muslimahnews.com

Nah, dalam agama Islam, menginfakkan rezeki sudah diatur dalam 3 bentuk. Pertama, infak kepada keluarga. Kedua, infak wajib (zakat fitrah, zakat mal, zakat profesi). Ketiga, infak sunah (sedekah)

Dari tiga bentuk inilah kita diajarkan manajemen keuangan oleh Allah. Orang pertama yang wajib kita beri infak adalah keluarga kita. Mulai dari istri, anak, orang tua, saudara, hingga orang-orang terdekat kita.

Setelah memberikan infak bentuk pertama, kita lanjutkan ke infak bentuk kedua. Dalam fikih/hukum Islam, minimalnya zakat sudah ditentukan. Sila lakukan literasi mandiri tentang zakat fitrah, zakat mal, dan zakat profesi.

Barulah setelah itu kita infakkan rezeki kepada orang lain yang bukan termasuk keluarga.

3. Bersikap Ikhlas
Bersikap ikhlas diterangkan secara implisit dalam QS Ibrahim ayat 31. Setelah melakukan salat dan infak, perbuatan baik yang wajib kita kerjakan adalah ikhlas. Apa itu ikhlas?

Ikhlas adalah melakukan sesuatu tanpa mengharapkan apapun dari manusia. Bersikap Ikhlas itu sangat sulit, kecuali bagi orang yang memahami hakikat kehidupan.

Dalam QS Ibrahim ayat 31 sudah dijelaskan bahwa berbuat baik dapat dilakukan dengan sembunyi atau terang-terangan. Orang yang berbuat baik secara sembunyi lebih mudah untuk bersikap Ikhlas, sedangkan terang-terangan lebih banyak rintangannya.

Ini contoh pertanyaan refleksi sejauh mana kita ikhlas dalam beramal.
1. Jika kita melaksanakan salat, apakah kita ingin diakui sebagai orang soleh/baik?
2. Apakah kita mengharapkan sanjungan/apresiasi dari orang yang kita beri infak?
3. Siapkah kita tidak mendapatkan apa-apa dari perbuatan baik yang kita lakukan pada orang lain?

Bersikap ikhlas itu mengajarkan kepada kita untuk tidak mengakui, tetapi diakui. Selain itu, apresiasi terbaik datangnya dari Allah bukan manusia. Dengan sifat ikhlas inilah  kita bisa mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Semoga tulisan sederhana ini membawa berkah bagi kita. Apabila ada kesalahan, itu datangnya dari saya. Apabila ada kebenaran, itu semua karena Allah semata.

Salam hangat dan sehat selalu untuk kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun