Namun, kenyataannya, malam tidak melulu untuk tidur. Bagi sebagian orang, waktu malam malahan menjadi waktu bekerja. Sementara itu, pagi atau siang menjadi waktu untuk istirahat.
4. Salat untuk akhirat
Saya percaya bahwa setelah hidup di dunia, kita akan masuk ke kehidupan baru yang bernama akhirat. Di sanalah kampung halaman kita sebenarnya dan kita akan bertemu pencipta alam semesta. Jadi, dunia yang kita pijak ini hanyalah persinggahan sementara saja.
Nah, untuk bekal menuju akhirat, kita perlu menjaga hubungan baik dengan Tuhan, manusia, dan alam semesta. Salah satu caranya ialah dengan mendirikan salat. Mengapa ciri orang dewasa salah satunya salat untuk akhirat?
Karena orang dewasa paham hidup ini harus seimbang. Ada jiwa ada raga. Ada dunia ada akhirat.
Sudah banyak ilmuwan yang meneliti manfaat salat. Salah satu manfaat salat adalah mencegah perbuatan keji dan mungkar. Namun faktanya, mengapa banyak kriminal yang juga rajin salat? Bahkan, akhirnya muncul semboyan lebih baik tidak salat daripada salat tetapi korupsi.
Untuk menjawab pertanyaan itu, tidak cukup saya jelaskan dalam artikel ini. Namun, intinya yang salah bukan salatnya, melainkan dari orang itu sendiri. Kalau di pesantren ada istilah STMJ (salat terus maksiat jalan terus). Artinya, orang tersebut belum memahami hakikat salat dan hanya menjadikan salat sebagai formalitas belaka.
Sejatinya, setiap agama memiliki salatnya masing-masing. Saya percaya semua agama akan mengajarkan kepada kebaikan. Agama bagi saya layaknya metode hidup yang akan mengantarkan kita menjadi orang yang dewasa dan bahagia dunia akhirat.
Demikianlah makna dan ciri-ciri orang yang sudah dewasa dari sudut pandang saya sebagai guru. Semoga tulisan ini membawa berkah bagi kita. Amin.
Salam hangat dan sehat selalu.
Penulis:
Yoga Prasetya, S.Pd., M.Pd.
(Guru MTsN 1 Kota Malang)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H